Miliarder teknologi Bill Gates, salah satu orang paling dihormati di dunia, memiliki kebiasaan membuat prediksi tentang masa depan teknologi dan masyarakat global.

Masa depan ponsel, telecommuting, dan masa depan pekerjaan hanyalah beberapa di antaranya. Namun, minggu ini dalam obrolan dengan CNBC, Gates berani membuat beberapa prediksi tentang krisis energi.

Melansir Marca di Jakarta, Rabu (26/10/22) bagi salah satu pendiri Microsoft, krisis yang dialami Eropa karena kekurangan energi itu cukup baik dalam jangka panjang, karena orang tidak akan mau bergantung pada gas Rusia.

Namun, dia sendiri mengakui bahwa dia salah mempercayai transisi ini akan lebih cepat.

Baca Juga: Dibekingi Bill Gates, Perusahaan Satelit Ini Kritik Keras Starlink Elon Musk di Ukraina!

Menurut Gates, transisi itu masih akan memakan waktu hingga tiga dekade. Dalam komentarnya, Gates menunjukkan banyak orang bergantung pada apa yang kita konsumsi dan dunia kita berputar di sekitarnya, sehingga perubahan tidak akan terjadi secara radikal. Oleh karena itu, diperlukan rencana percepatan proses.

Bill Gates juga mengatakan teknologi baru yang menciptakan energi bersih harus dilakukan tanpa meminggirkan negara berkembang.

"Bantu orang beradaptasi dengan keadaan baru dengan mendanai industri," tambahnya.

Gates tampil di KTT Energi yang diadakan di kota kelahirannya di Seattle dan diselenggarakan oleh dana venturanya, Breakthrough Energy.

Pada pertemuan tersebut, Gates mengatakan bahwa dia dan banyak investor sulit menemukan perusahaan yang peduli dengan iklim untuk ia investasikan di tahun 2015.

Namun, kekhawatiran mereka hilang karena mereka sekarang bekerja dengan lebih dari 100 perusahaan yang berfokus pada alternatif daging, konservasi energi atau bangunan hemat energi.