Perusahaan media milik mantan Presiden Donald Trump baru saja memecat seorang eksekutif usai membagikan dokumen internal dari pengaduan pelapor Komisi Sekuritas dan Bursa dengan media AS The Washington Post.
Ialah Will Wilkerson, wakil presiden senior operasi di Trump Media and Technology, yang memiliki jejaring sosial Truth Social. Ia merupakan salah satu karyawan pertama perusahaan tersebut.
Melansir CNBC International di Jakarta, Senin (17/10/22) Wilkerson mengajukan pengaduan pelapor SEC pada bulan Agustus dengan menuduh bahwa perusahaan tersebut mengandalkan penggambaran yang keliru, yang melanggar undang-undang sekuritas federal, dalam upayanya untuk dipublikasikan melalui kendaraan investasi yang dikenal sebagai perusahaan akuisisi tujuan khusus, atau SPAC.
Baca Juga: Donald Trump Berjaya Lagi, Kembali Masuk ke Dalam Daftar Miliarder Forbes!
Dalam artikel tersebut, Wilkerson juga menggambarkan perselisihan di dalam Trump Media, termasuk ketegangan dengan CEO Devin Nunes, sebagai anggota Kongres dari Partai Republik, yang merupakan salah satu pembela Trump yang paling setia. Wilkerson juga mengatakan eksekutif lain merinci bagaimana Trump menekannya untuk memberikan saham di perusahaan itu kepada istrinya, Melania Trump.
Seorang juru bicara Trump Media mendorong kembali cerita Post dan menggembar-gemborkan ketersediaan Truth Media di Apple App Store, Google Play Store, dan Samsung Galaxy Store.
"Sebagai Ketua TMTG, Presiden Trump mempekerjakan Devin Nunes sebagai CEO untuk menciptakan budaya kepatuhan dan membangun tim kelas dunia untuk memimpin Truth Social," kata juru bicara itu melalui email ke CNBC.
Trump Media memecat Wilkerson karena membuat pengungkapan tidak sah kepada Post. Salah satu pengacaranya menyebut itu sebagai pembalasan terhadap pelapor. Namun, ada undang-undang yang melindungi pelapor.
Laporan itu muncul saat DWAC mendorong pemegang sahamnya untuk memilih menunda rencana merger dengan Trump Media yang diumumkan tahun lalu. DWAC telah memperingatkan bisa melikuidasi jika tidak menyelesaikan merger yang akan bernilai ratusan juta dolar untuk Trump Media.
CEO DWAC Patrick Orlando mengarahkan perusahaannya yang lain untuk memberikan dana kepada DWAC agar tetap bertahan hingga Desember. Mereka telah menunda rapat pemegang saham sebanyak empat kali, sebuah indikasi bahwa mereka tidak memiliki dukungan pemegang saham untuk menunda merger.
Kesepakatan Trump Media-DWAC sedang diselidiki oleh regulator di SEC dan jaksa di Departemen Kehakiman. Trump Media menyalahkan SEC karena menunda kesepakatan.
Wilkerson membagikan log internal, memo, foto, video, dan materi lain yang relevan dengan penyelidikan SEC dengan Post. Semua materi sebelumnya diberikan kepada penyelidik pemerintah.
Trump Media telah menangguhkan eksekutif setelah Miami Herald pertama kali melaporkan keluhan SEC pada 6 Oktober dengan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap perjanjian kerahasiaannya.