Chief executive officer Zoom, Eric Yuan mulai membahas pekerjaan hybrid selama diskusi panel kemarin. Yuan berbicara selama panel virtual di BoxWorks 2022, dan mengatakan model kerja hibrida tidak semudah itu.
Oleh karena itu, perusahaannya masih mencoba mencari tahu apa model kerja hibrida yang berkelanjutan. Menurutnya, banyak perusahaan mungkin sedang dalam proses untuk benar-benar merangkulnya.
Melansir Fox Business di Jakarta, Jumat (7/10/22) Yuan melanjutkan salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan adalah berbagai definisi pekerjaan hibrida.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Sempat Belajar Zoom Putri Anne, Momen Lucu pun Tercipta
"Apa definisi Anda tentang pekerjaan hybrid? Berapa hari di kantor Anda? Berapa hari di rumah?" tanyanya. "Dan, Anda tahu, terkadang Anda ingin karyawan kembali ke kantor. Anda ingin semua karyawan kembali ke kantor atau beberapa departemen?"
Faktor-faktor lain melibatkan teknologi. Yuan mengatakan tingkat pemanfaatan kantor Zoom kurang dari 50 persen.
"Karyawan juga ingin bertemu langsung, tetapi mereka tidak ingin bertemu di kantor lagi karena ruang kerja tidak cukup besar," kata Yuan selama diskusi panel. Ia menambahkan bahwa pertemuan di luar lokasi pun dijadwalkan.
"Ada banyak tantangan," katanya. "Kabar baiknya adalah kita semua akan mencari cara untuk benar-benar merangkul pekerjaan hybrid."
Banyak perusahaan Wall Street, termasuk Morgan Stanley, Goldman Sachs dan JPMorgan, baru-baru ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kerja jarak jauh dan mendorong kembali ke kantor. Perusahaan di New York City dan di tempat lain harus memulangkan karyawannya selama awal pandemi COVID-19.
Yuan mengatakan ada begitu banyak manfaat dari lingkungan kerja hybrid atau digital, termasuk fleksibilitas untuk berbicara dengan banyak pelanggan di seluruh negeri dan dunia dalam satu hari. Fleksibilitas telah membantu daya saing rekrutmen dan memungkinkan Zoom mempekerjakan orang di mana saja di dunia.
