CEO Tesla Elon Musk membuat badai baru-baru ini dengan cuitan yang meminta Ukraina untuk menyerahkan beberapa wilayahnya dan mengadakan pemilihan baru di wilayah yang telah dicaplok Rusia.
Musk juga mencuitkan polling dan meminta responden untuk mempertimbangkan serangkaian proposal untuk mendapatkan perdamaian Ukraina-Rusia, dengan mengulang pemilihan wilayah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB dan Rusia pergi jika itu adalah kehendak rakyat, Krimea tetap menjadi bagian dari Rusia, air pasokan ke Krimea terjamin, dan Ukraina tetap netral.
Hasilnya, lebih dari 63% responden memilih tidak, sedangkan sisanya memilih ya.
Baca Juga: Elon Musk Bagikan Update soal Robot Manusia Buatannya, Katanya Akan Tersedia Pada...
Melansir Fox Business di Jakarta, Selasa (4/10/22) Musk mengatakan skenario seperti itu sangat mungkin menjadi hasil dari Perang Rusia-Ukraina. Dia juga berpendapat bahwa perang nuklir adalah hasil yang mungkin terjadi, meskipun tidak mungkin juga dari konflik.
Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempertimbangkan kontroversi tersebut, menanyakan kepada para pengikutnya Elon Musk mana yang lebih mereka sukai: orang yang "mendukung Ukraina" atau orang yang "mendukung Rusia." Sebanyak 85% memilih opsi mendukung Ukraina.
Reaksi tersebut menggambarkan perubahan dramatis opini publik dari awal tahun ini ketika pada awal perang, SpaceX milik Musk mengirimkan ribuan perangkat internet satelit Starlink ke Ukraina, membantu mereka tetap terhubung saat berperang melawan Rusia.
Dalam serangkaian tweet lanjutan, Musk membingkai ulang pertanyaan sebelumnya dengan menulis:
"Mari kita coba ini: kehendak orang-orang yang tinggal di Donbas & Krimea harus memutuskan apakah mereka bagian dari Rusia atau Ukraina." Hampir 55% responden memilih ya, sementara lebih dari 45% memilih tidak.
"Rusia melakukan mobilisasi parsial. Mereka melakukan mobilisasi perang penuh jika Krimea dalam bahaya. Kematian di kedua sisi akan menghancurkan," tulis Musk. "Rusia memiliki lebih dari tiga kali populasi Ukraina, jadi kemenangan bagi Ukraina tidak mungkin terjadi dalam perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian."