Miliarder investor Warren Buffett telah kehilangan USD36 miliar dari saham Apple-nya. Nilai itu jika dirupiahkan setara dengan Rp550 triliun, atau sekitar USD5 miliar (Rp76 triliun) lebih banyak daripada yang ia habiskan untuk membeli saham pembuat iPhone.
Perusahaan investor terkenal itu memiliki 908 juta saham Apple, dengan basis biaya USD31 miliar (Rp474 triliuln), pada akhir Desember. Harga saham raksasa teknologi telah jatuh 24% tahun ini, sehingga mencerminkan kemerosotan pasar yang lebih luas karena investor bersiap untuk penurunan ekonomi, dan kekhawatiran permintaan yang hangat untuk iPhone 14 baru.
Melansir Business Insider di Jakarta, Senin (3/10/22) akibatnya, nilai saham Berkshire Hathaway anjlok dari USD161 miliar (Rp2.462 triliun) menjadi USD125 miliar (Rp1.912 triliun) tahun ini.
Baca Juga: Di Tengah Inflasi, Warren Buffett Boyong Lagi Saham Minyak Ini, Dividennya Capai Rp12 T per Tahun!
Sementara itu, kapitalisasi pasar Apple telah menyusut dari sekitar USD2,9 triliun menjadi USD2,2 triliun atau penurunan sekitar USD700 miliar yang melebihi seluruh kapitalisasi pasar Berkshire sebesar USD600 miliar.
Buffett dan timnya menanamkan sekitar USD36 miliar ke Apple antara 2016 dan 2018, tetapi menguangkan sekitar 9% dari posisi pada tahun 2020 dengan mengurangi basis biayanya menjadi USD31 miliar. Mereka membeli lagi 3,9 juta saham Apple pada kuartal kedua tahun ini dengan menunjukkan bahwa mereka melihat nilai baru dalam saham.
Berkshire menganggap Apple sebagai pemegang nomor satu dalam portofolio sahamnya, dan tetap menjadi pemegang saham tunggal terbesar Apple dengan 5,6% saham.
Buffett telah menumpuk pujian di Apple dalam beberapa tahun terakhir, melabelinya sebagai permata keluarga dan bisnis terbaik yang dia tahu.
Namun, perusahaan Buffett telah mengalami perjalanan yang sulit dengan saham Apple dalam beberapa pekan terakhir. Pada 13 September, ia melihat USD9 miliar (Rp137 triliun) dihapus dari sahamnya karena raksasa teknologi itu menderita kerugian nilai pasar satu hari terbesar keenam untuk perusahaan AS dalam sejarah pasar saham. Total penurunan posisi pada bulan September adalah USD18 miliar (Rp275 triliun).
Meski demikian, Buffett terkenal berinvestasi untuk jangka panjang, dan tidak terlalu memperhatikan pergerakan harga harian. Mengingat kecintaannya yang besar pada Apple, sepertinya dia tidak akan memutuskan hubungan dengan saham perusahaan dalam waktu dekat.