Miliarder India dan orang terkaya di Asia, Gautam Adani, mengaku pesimis dengan masa depan China. Pendiri Adani Group ini mengatakan negara itu akan merasa semakin terisolasi karena justru, ia optimis tentang masa depan ekonomi India.
Dalam pidato utamanya pada konferensi CEO Global Forbes ke-20 di Singapura, Adani mengatakan dia yakin beberapa faktor akan berdampak pada ekonomi China, seperti peningkatan nasionalisme, mitigasi risiko rantai pasokan, dan pembatasan teknologi.
Mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (29/9/22) Adani mengatakan prakarsa Sabuk dan Jalan China, sebuah demonstrasi ambisi globalnya, mungkin juga menghadapi tantangan karena perlawanan terus berlanjut. Dia juga mengomentari risiko perumahan dan kredit China yang dia bandingkan dengan "Dekade Hilang" Jepang pada 1990-an ketika gelembung ekonomi negara itu runtuh.
Baca Juga: Miliarder India Gautam Adani Sebut China Akan Semakin Terisolasi
"Sementara saya berharap semua ekonomi ini akan menyesuaikan kembali dari waktu ke waktu - dan bangkit kembali - gesekan dari pemantulan kembali terlihat jauh lebih sulit kali ini," kata Adani.
Komentar itu muncul beberapa hari setelah Adani, yang seorang putus sekolah, mengambil alih posisi CEO Amazon Jeff Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia. Adani adalah pendiri dan ketua Grup Adani, konglomerat India yang mengendalikan perusahaan mulai dari pengembangan pelabuhan hingga pertahanan militer dan pembangkit listrik termal.
Terlepas dari pandangan pesimistis terhadap ekonomi China, Adani percaya bahwa masa depan India cerah dalam hal perspektif politik, geostrategis, dan pasar. Setelah baru-baru ini menyalip Inggris untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, Adani menyatakan bahwa India berada di jalur untuk menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030.
“Faktanya adalah pertumbuhan nyata India baru saja dimulai, dari tahun ke-75 kemerdekaannya tahun ini, menuju tahun kemerdekaannya yang ke-100,” kata Adani. “Negara kita menyebut periode ini Amrit Kaal. Berarti periode yang sempurna untuk memulai hari esok yang lebih baik.”
“India juga akan bebas dari kemiskinan jauh sebelum 2050,” tambahnya. “Kami akan menjadi negara dengan usia rata-rata hanya 38 tahun bahkan pada tahun 2050 dan negara dengan kelas menengah konsumen terbesar yang pernah ada di dunia.”