CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan sedang mencari aliansi strategis" antara pembuat chip Arm, yang dimiliki oleh raksasa Jepang, dengan konglomerat teknologi Korea Selatan Samsung.
“Saya berniat mengunjungi Korea. Saya tidak sabar untuk mengunjungi Korea untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Saya ingin berbicara dengan Samsung tentang aliansi strategis dengan Arm, ”kata Son dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNBC International di Jakarta, Jumat (23/9/22).
Sayangnya, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan oleh SoftBank tentang aliansi strategis apa yang akan terjadi, tetapi bisa jadi itu menandai perubahan besar dalam strategi untuk Son dan visinya untuk Arm.
Baca Juga: Gak Tahan dengan Kerugian Menggunung, Masayoshi Son Cairkan Saham Alibaba Sebesar Rp505 T
Untuk diketahui, SoftBank mengakuisisi Arm yang berkantor pusat di Inggris sebagai salah satu pembuat chip paling penting di dunia pada tahun 2016 dan Son sejak itu mengatakan sebagai kunci untuk visi jangka panjang perusahaan karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet.
Sejak itu, SoftBank mencoba menjual senjata ke pembuat chip Nvidia tetapi kesepakatan itu gagal pada Februari.
Saat ini, Son sedang berupaya mendorong daftar publik untuk Arm yang lebih disukai di New York. Tetapi pemerintah Inggris ingin Arm terdaftar di London. SoftBank ingin mempertahankan saham mayoritas di Arm setelah penawaran umum perdana.
Sementara itu, Wakil Ketua Samsung Lee Jae-yong mengatakan bahwa dia berencana untuk bertemu Son ketika dia mengunjungi Korea Selatan. Lee mengatakan bahwa Son mungkin akan mengajukan proposal mengenai Arm tetapi ia mengaku tidak mengetahui apa itu, menurut pernyataan yang dilaporkan oleh The Korea Herald.
Arsitektur chip Arm berada di belakang banyak prosesor ponsel pintar dunia termasuk prosesor dari Apple dan Samsung.
Perusahaan lain juga disebut-sebut tertarik membeli saham Arm. Cristiano Amon, CEO pembuat chip AS Qualcomm, mengatakan perusahaannya sebagai pihak yang tertarik untuk berinvestasi di Arm awal tahun ini.
SoftBank berada di bawah tekanan untuk memonetisasi Arm setelah bisnis investasi teknologi andalannya, Vision Fund, membukukan rekor kerugian pada tahun fiskal terakhirnya. SoftBank menjual sisa seluruh sahamnya di perusahaan perjalanan AS Uber pada kuartal kedua dan memangkas kepemilikannya di raksasa e-commerce China Alibaba untuk mengumpulkan uang tunai.