Investor miliarder Ray Dalio melihat tanda-tanda peringatan dini dari resesi di AS. Ia memperkirakan gambaran ekonomi akan memburuk selama dua tahun ke depan.
Pendiri Bridgewater Associates ini mengatakan kepada MarketWatch bahwa tujuan kenaikan suku bunga dimaksudkan untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi ditambah dengan faktor-faktor lain seperti invasi Rusia ke pasar energi Ukraina yang mengguncang, ekonomi AS justru memiliki lebih banyak ruang untuk penderitaan lebih lanjut.
"Saya pikir itu akan menjadi lebih buruk pada 2023 dan 2024, yang berimplikasi pada pemilihan," kata Dalio, mengutip MarketWatch di Jakarta, Kamis (22/9/22).
Dia melihatĀ red flag utamanya yaitu penarikan saldo kas yang telah terjadi lebih awal sebelumnya, kontraksi pada sektor perumahan dan otomotif, serta kenaikan tingkat tunggakan kredit.
Baca Juga: Masa Inflasi Kian Agresif, Miliarder AS Ray Dalio Tahan Saham Rumah Tangga, Sudah Pasti Cuan!
"Kami sekarang sangat dekat dengan pertumbuhan nol persen," kata Dalio.
Bank sentral yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell tetap konsisten dalam pesannya bahwa The Fed memprioritaskan pengendalian inflasi kembali ke target 2% di atas pertumbuhan ekonomi.
Pada hari Rabu, Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin, menandakan bahwa kenaikan tambahan akan mengikuti pertemuan mendatang.
Sebelum pengumuman kebijakan The Fed, Dalio mengatakan The Fed memiliki tradeoff antara penguatan ekonomi dan pengendalian inflasi.
"Mereka akan memperketat kebijakan moneter dan mengambil kredit sampai penderitaan ekonomi lebih besar dari rasa sakit inflasi," katanya.