Simpang siur beredar kabar bahwa ayah Elon Musk memiliki tambang zamrud di Afrika Selatan. Oleh karena itu banyak orang yang tak aneh ketika hari ini, sang CEO Tesla dan SpaceX menjadi orang terkaya dunia karena memiliki privilege sedemikian rupa.
Hal tersebut juga disampaikan oleh mantan Menteri Tenaga Kerja di bawah Presiden Bill Clinton, Robert Reich. Menurutnya, miliarder saat ini memiliki bantuan keuangan untuk memulai bisnis sehingga klaim mereka sebagai self-made alias pembuat kekayaan sendiri itu tidak valid.
"Elon Musk berasal dari keluarga yang memiliki tambang zamrud di Apartheid Afrika Selatan," tulis Reich di Twitter pada 20 September.
Baca Juga: Inflasi Merajalela, Elon Musk Sindir The Fed Habis-Habisan: Problematik!
Namun, mengutip The Street di Jakarta, Kamis (22/9/22) Musk marah dan menyebut Reich sebagai "idiot" dan "pembohong". Dia kemudian menjelaskan bahwa dia dibesarkan dalam kondisi ekonomi yang sederhana. Ia bahkan telah menjadi orang yang mendukung ayahnya secara finansial.
"Errol kehabisan uang di tahun 90-an," kata miliarder itu merujuk pada ayahnya. "Kakakku dan aku mendukungnya secara finansial dan keluarga besarnya di Afrika Selatan sejak saat itu dengan syarat dia tidak melakukan hal-hal buruk. Sayangnya, dia melakukan hal-hal buruk :("
Sebagaimana diketahui, Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, dari ayah Afrika Selatan, Errol, dan ibu seorang berkebangsaan Kanada, Maye. Musk sejak awal telah menunjukkan bakat untuk IT dan kewirausahaan.
Pada usia 12 tahun, ia membuat video game dan menjualnya ke majalah komputer. Pada usia 17 tahun setelah lulus SMA, Musk meninggalkan Afrika Selatan dan hijrah ke Kanada untuk menghindari wajib militer dan mencoba peluang ekonomi di Amerika Serikat. Hari ini, Musk menjadi orang terkaya dunia dengan kekayaan USD271,4 miliar (Rp4.000 triliun), menurut Forbes.