Senin, 29 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Sadar Tak Sadar, Warren Buffett Rupanya Sudah 'Kecemplung' di Crypto, Ini Buktinya!

Foto Berita Sadar Tak Sadar, Warren Buffett Rupanya Sudah 'Kecemplung' di Crypto, Ini Buktinya!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Cara Warren Buffett berinvestasi telah menjadi penilaian paling tinggi lantaran itu berarti ia telah memeriksa nilai intrinsik sebuah perusahaan sebelum membeli sahamnya. Perusahaan yang menemukan tempat di hati Buffett adalah perusahaan yang menunjukkan bahwa mereka dapat bertahan.

Namun, Buffett adalah pengkritik kuat terkait cryptocurrency, ia menyatakan bahwa mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Pengamatannya bahwa kripto tidak menghasilkan apa-apa membuat Berkshire Hathaway menjauh dari perbankan digital, perusahaan kripto, dan NFT untuk waktu yang lama.

Tetapi hari ini, melansir Investors di Jakarta, Rabu (21/9/22) Buffett telah menunjukkan minat pada aset yang lebih spekulatif ini, meski secara tidak langsung.

Baca Juga: Di Hadapan Para Mahasiswa, Warren Buffett Sampaikan Pesan Penting Ini

Pembelian terakhir Buffett yang paling terlihat yang membukanya terhadap kripto adalah Activision Blizzard (ATVI).

Investor jangka panjang ini membeli 14,66 juta saham Activision Blizzard pada Desember 2021 dan meningkatkan kepemilikannya menjadi 64,3 juta pada Maret, kemudian menjadi 68,4 juta pada Juni. Total sahamnya sekarang menjadi 9,5% dari total saham.

Oracle of Omaha juga membeli USD1 miliar (Rp14,9 triliun) NU Holdings (NU) pada bulan Februari. Sebelumnya, dibutuhkan saham USD500 juta (Rp7,5 triliun) pada Januari sebelum IPO perusahaan pada Desember 2021.

Buffett jarang mengambil posisi di pra-IPO atau IPO, dan biasanya menunggu untuk melihat beberapa kuartal dan bahkan beberapa tahun sebelum menimbang. Dua pengecualian baru-baru ini telah melanggar aturan itu: Snowflake dan NU Holdings.

Pasar cloud data Snowflake sudah melihat pertumbuhan NFT. Berkshire Hathaway telah memegang 6,1 juta saham Snowflake sejak mengambilnya pada September 2020, ketika perusahaan itu go public. Pendapatan SNOW kuartal Juli tumbuh 83% menjadi USD497 juta (Rp7,4 triliun) dari tahun sebelumnya.

Nu Bank, anak perusahaan NU Holdings, juga menawarkan perbankan digital dan transfer peer-to-peer. NU melakukan IPO di Bursa Efek New York pada Desember 2021 dan meluncurkan NU Pay dan NU Crypto pada 2022. Itu juga memulai perdagangan dan penyimpanan kripto tahun ini.

Fintech tersebut menambahkan 5,7 juta pelanggan pada kuartal terbaru termasuk 1 juta untuk platform crypto-nya. Pertumbuhan pendapatan sebesar 230% dari tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan fluktuasi mata uang. NU memegang 1% uang tunai dalam Bitcoin.

Kemudian, tak lupa holding terbesar Buffett, Apple mengumumkan bahwa iPhone akan mendukung pembayaran kripto melalui dompet digital. Apple menyumbang 41% dari Berkshire Hathaway pada 30 Juni.

Setelah itu, Amazon.com juga sudah menjadi landasan bagi beberapa blockchain publik yang beroperasi pada kripto mereka sendiri, termasuk Ethereum.

Pada Agustus 2021, Coca Cola, salah satu saham favorit dan jangka panjang Warren Buffett, menggantikan NFT pertamanya yang mendukung Special Olympics.

Tag: Warren Edward Buffett, Cryptocurrency, Berkshire Hathaway Inc

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: REUTERS/Lucas Jackson