Sabtu, 07 Desember 2024 Portal Berita Entrepreneur

Elon Musk Dianggap Biang Rusuh oleh Rusia, Tapi Jadi Pahlawan Bagi Ukraina

Foto Berita Elon Musk Dianggap Biang Rusuh oleh Rusia, Tapi Jadi Pahlawan Bagi Ukraina
WE Entrepreneur, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk dianggap sebagai pembuat onar pada perang Rusia-Ukraina. Bos Tesla ini telah sepenuhnya membalikkan rencana komunikasi Moskow yang ingin memaksakan narasinya dalam invasi tak beralasan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Awalnya, semuanya tampak berjalan sesuai rencana Presiden Vladimir Putin sampai Musk mengutuk invasi ini dengan secara resmi memberikan dukungannya kepada Kyiv dan Ukraina.

Sang taipan bahkan melangkah lebih jauh dengan memutuskan untuk mengirim antena Starlink ke Ukraina untuk memungkinkan penduduk dan otoritas lokal terus berkomunikasi dengan dunia luar untuk menceritakan kehidupan sehari-hari mereka dan versi mereka tentang apa yang terjadi.

Baca Juga: Koar-Koar Mau Beli Twitter Seharga Rp657 T, Elon Musk, Jadi Beli atau Enggak?

Melansir The Street di Jakarta, Senin (19/9/22) Starlink merupakan layanan koneksi internet satelit dari SpaceX milik Musk. Layanan Starlink memungkinkan warga Ukraina mengakses internet secara independen.

Selain itu, layanan ini juga memungkinkan negara untuk tetap berhubungan dengan dunia luar melalui konstelasi satelit orbit rendah bumi. Starlink terutama digunakan di daerah-daerah yang dibom oleh Rusia dan daerah-daerah terpencil.

Dengan mengirim Starlink ke Ukraina yang terkepung, sang maestro teknologi menggagalkan rencana Moskow untuk memutuskan hubungan negara itu dari dunia luar dengan menghancurkan infrastruktur telekomunikasinya.

"Data kasar tentang penggunaan Starlink: sekitar 150 ribu pengguna aktif per hari. Ini adalah dukungan penting untuk infrastruktur Ukraina dan memulihkan wilayah yang hancur," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov pada 2 Mei.

Fedorov menjelaskan bahwa Starlink saat ini menjadi semacam penyelamat bagi banyak rekan senegaranya: "Ukraina akan tetap terhubung apa pun yang terjadi," tambahnya.

Mantan kepala badan antariksa Rusia, Dmitry Rogozin, disebutkan oleh Musk telah mengancam nyawanya.

"Kamu harus menjawab dengan cara dewasa, Elon, tidak peduli bagaimana kamu membuat orang bodoh itu," tulis Rogozin dalam sebuah pesan.

Ancaman kematian dari Rogozin ini mencerminkan frustrasi yang telah menjadi sangat gamblang di antara tokoh-tokoh berpengaruh Rusia yang mendukung perang. Putin mengharapkan militernya dapat mengambil alih Ukraina dalam beberapa hari. Namun, perlawanan Ukraina yang kuat dan kinerja militer Rusia yang sangat buruk menjadi gabungan sebagai pencipaan konflik jangka panjang.

Pada bulan Mei, Musk mengatakan bahwa Rusia telah mencoba meretas jaringan Starlink.

Tag: Elon Musk, Tesla Motors Inc, SpaceX, Ukraina, Rusia

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Mike Blake