Reliance Industries milik miliarder India, Mukesh Ambani akan mengakuisisi saham mayoritas di pengembang perangkat lunak Amerika Serikat (AS), SenseHawk Inc seharga USD32 juta (Rp476 miliar). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan rencana energi surya Mukesh Ambani.
“RIL hari ini telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi saham mayoritas di SenseHawk Inc dengan total nilai transaksi sebesar USD32 juta (Rp476 miliar), termasuk pendanaan untuk pertumbuhan di masa depan, peluncuran produk secara komersial, dan R&D,” ujar konglomerat India itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Financial Express di Jakarta, Selasa (6/9/22).
SenseHawk adalah pengembang alat manajemen berbasis perangkat lunak untuk industri pembangkit energi surya. Perusahaan yang berbasis di California ini membantu mempercepat proyek surya dari perencanaan hingga produksi dengan membantu perusahaan merampingkan proses dan menggunakan otomatisasi. Harga saham Reliance Industries melonjak lebih dari 1% setelah pengumuman itu.
SenseHawk yang didirikan pada tahun 2018 membantu perusahaan mempercepat proyek tenaga surya dengan merampingkan proses dan otomatisasi.
“Sensehawk, bersama dengan investasi lain Perusahaan di Energi Baru, akan sinergis dan menciptakan solusi unik dengan nilai lebih tinggi bagi pelanggan,” pungkas Reliance dalam sebuah pernyataan.
Transaksi yang diharapkan akan selesai sebelum 2022 berakhir, tunduk pada peraturan dan kondisi penutupan adat lainnya.
Mukesh Ambani menyambut SenseHawk secara terbuka lantaran komitmen untuk merevolusi sektor Energi Hijau dan memiliki visi untuk mengaktifkan 100 GW energi surya pada tahun 2030.
"Bekerja sama dengan SenseHawk, kami akan menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kinerja tepat waktu untuk menghasilkan LCoE terendah untuk proyek surya secara global dan menjadikan energi surya sebagai sumber daya utama sejalan dengan visi kami untuk energi surya. Ini adalah platform teknologi yang sangat menarik dan saya yakin, dengan dukungan RIL, SenseHawk akan tumbuh berlipat ganda," pungkas Ambani.
Untuk diketahui, Reliance berencana untuk membangun 20 GW kapasitas pembangkit energi surya pada tahun 2025.
“Setelah terbukti dalam skala besar, kami siap untuk menggandakan investasi untuk meningkatkan ekosistem manufaktur,” kata Ambani pada Rapat Umum Tahunan ke-45 Reliance Industries yang diadakan bulan lalu.
Pada tahun 2021, Ambani telah mengumumkan pendirian Kompleks Giga Energi Hijau Dhirubhai Ambani di Jamnagar dan memungkinkan setidaknya 100 GW energi surya pada tahun 2030. Perusahaan bertujuan untuk mendirikan empat Pabrik Giga, di mana masing-masing untuk panel fotovoltaik, penyimpanan energi, Hidrogen Hijau, dan sistem sel bahan bakar.
Ini akan menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk membangun ekosistem manufaktur Energi Baru yang terintegrasi penuh di Jamnagar yang telah berkomitmen untuk berinvestasi.
Dalam upaya untuk meningkatkan rencana energi surya, anak perusahaan Reliance, Reliance New Energy Solar Ltd telah mengakuisisi 100 persen saham di produsen sel surya dan panel REC Solar Holdings senilai USD771 juta (Rp11,4 triliun) pada Oktober tahun lalu.
REC juga memperluas kapasitas produksi modul tahunan 1,2 GW menjadi 1,8 GW di Singapura. Berdasarkan teknologi REC, pabrik sel surya dan modul Reliance 10 GW di Jamnagar akan mulai berproduksi pada tahun 2024. Perusahaan menargetkan untuk meningkatkan kapasitas tahunan hingga 20 GW secara bertahap pada tahun 2026.