Minggu, 28 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Miliarder Rusia Lelang Kapal Pesiar Mewah Senilai Rp297 M untuk Bayar Utang

Foto Berita Miliarder Rusia Lelang Kapal Pesiar Mewah Senilai Rp297 M untuk Bayar Utang
WE Entrepreneur, Jakarta -

Kapal pesiar mewah milik oligarki dan miliarder Rusia, Dmitry Pumpyansky, baru-baru ini menuju ke blok lelang untuk uangnya digunakan dalam melunasi utang yang ia ambil untuk membeli kapal. Yacht atau kapal pesiar mewah seharga USD74 juta (Rp1,1 triliun) ini memiliki fitur-fitur seperti kolam renang tanpa batas dan bioskop 3D.

Saat ini, hasil lelang akan diberikan kepada JP Morgan Chase & Co, bank yang Pumpyansky dilaporkan gagal membayar kembali pinjaman lebih dari USD20 juta (Rp297 miliar) terkait dengan kapal.

Melansir Celebrity Net Worth di Jakarta, Jumat (2/9/22) ini adalah pertama kalinya salah satu superyacht yang disita oleh pihak berwenang sebagai akibat dari invasi ke Ukraina telah disiapkan untuk pelelangan publik.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Pavel Durov, Miliarder di Balik Telegram yang Kabur dari Rusia

Menurut daftar di situs web rumah lelang Howe Robinson Partners untuk kapal bernama Axioma, tawaran tersebut diterima hingga 23 Agustus. Daftar tersebut juga menggambarkan kapal seperti ini:

"Motor yacht Axioma adalah kapal 72m yang dirancang dengan indah dan ditata penuh gaya dengan perabotan mewah dan dek yang ditata dengan baik. Ada sesuatu di sini untuk semua orang mulai dari yang paling canggih dan cerdas hingga mereka yang hanya ingin bersantai dan melepaskan diri dari itu semua. Axioma memiliki semuanya."

Selain bioskop dan kolam renang tanpa batas, Axioma memiliki banyak fitur mengesankan lainnya di lima deknya. Ada area untuk makan di luar ruangan dan area bersantai serta rekreasi untuk aktivitas seperti golf di bawah bintang-bintang, ruang interior bergaya rumah pantai, dan bahkan lift kaca. Sekarang, itu semua milik beberapa penawar yang tidak disebutkan namanya.

Tag: miliarder, Rusia, Kapal Pesiar

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/David W Cerny