Dua miliarder yang mendominasi ranking kekayaan terbesar di dunia, Elon Musk dan Jeff Bezos, hari ini kedatangan saingan baru dari India, ialah Gautam Adani yang telah meroketkan kekayaannya hingga menduduki peringkat orang terkaya ketiga di dunia.
Meski demikian, kekayaan Musk yang berasal dari Tesla sebagai pemegang saham individu utama, adalah perusahaan terbesar keenam di dunia dengan kapitalisasi pasar USD864 miliar (Rp12.842 triliun). Sementara itu Amazon milik Jeff Bezos adalah perusahaan terbesar kelima di dunia dengan nilai pasar USD1,31 triliun (Rp19.471 triliun).
Keberhasilan pasar saham kedua perusahaan ini juga merupakan keberhasilan pemegang saham mereka. Kekayaan Musk diperkirakan mencapai USD247 miliar (Rp3.621 triliun) pada 30 Agustus oleh Bloomberg Billionaires Index, sementara Bezos diperkirakan mencapai USD152 miliar (Rp2.259 triliun).
Kekayaan mereka yang mendominasi kini harus berhati-hati karena kehadiran Adani. Pendiri Adani Group dari India ini telah berhasil menaikkan kekayaan hingga USD66 miliar (Rp980 triliun) dalam delapan bulan. Hari ini, kekayaan Adani bernilai USD143 miliar (Rp2.125 triliun), hanya selisih USD9 miliar (Rp133 triliun) dari Bezos.
Adani berhasil melampaui pengusaha Prancis Bernard Arnault, sang CEO kerajaan mewah LVMH yang telah berada di urutan ketiga selama berbulan-bulan. Kekayaan Arnault diperkirakan mencapai USD137 miliar (Rp2.036 triliun) yang telah menurunkannya ke tempat ke-4. Sementara itu, Bill Gates, salah satu pendiri raksasa perangkat lunak Microsoft berada di urutan ke-5 dengan kekayaan USD116 miliar (Rp1.724 triliun).
Dari semua miliarder peringkat teratas, hanya Adani dan sesama miliarder India Mukesh Ambani yang saat ini berada di tempat kesembilan, sebagai satu-satunya yang merasakan peningkatan kekayaan mereka sejak Januari. Kekayaan Adani meningkat sebesar USD66,2 miliar (Rp983 triliun) dalam delapan bulan, sedangkan kekayaan rekan senegaranya telah "hanya" meningkat sebesar USD4 miliar (Rp59 triliun) menjadi USD94 miliar (Rp1.397 triliun).
Sebaliknya, Musk dan Bezos mengalami penurunan kekayaan masing-masing sebesar USD24 miliar (Rp356 triliun) dan USD40 miliar (Rp594 triliun). Pada tingkat kenaikannya, Adani bisa menyusul Bezos dalam beberapa minggu mendatang.
Adani adalah seorang pengusaha yang tidak menikmati ketenaran besar di Barat. Pria berusia 60 tahun ini adalah pendiri industri konglomerat Adani yang didirikannya pada tahun 1988 sebagai perusahaan perdagangan komoditas.
Kekayaan bersihnya naik dari yang sebelumnya kurang dari USD6 miliar (Rp89,2 triliun) pada Maret 2020 menjadi hampir USD80 miliar (Rp1.189 triliun) pada pertengahan 2021 sebelum mengalami beberapa pergolakan dan melonjak lagi dalam beberapa bulan terakhir hingga melebihi USD130 miliar (Rp1.932 triliun).
Awal tahun ini, ia menjadi orang terkaya di Asia mengungguli Ambani. Adani membesarkan konglomerasinya dengan mengakuisisi perusahaan melalui utang. Grup Adani sekarang bernilai USD240 miliar (Rp3.567 triliun), melakukan diversifikasi dari pertambangan, pelabuhan dan pembangkit listrik ke bandara, pusat data dan pertahanan. Ia memiliki selusin pelabuhan komersial, hadir dalam batu bara, listrik, energi terbarukan dan membuat tawaran yang tidak bersahabat untuk mengakusisi raksasa media India New Delhi Television.
Grup Adani baru-baru ini juga memasuki sektor semen dengan membeli aset pabrikan semen Holcim di India dan juga ingin mendirikan pabrik aluminium.