Berangkat dari orang biasa, Jeff Bezos di usia 16 tahun pada awal tahun 1980-an merupakan seorang siswa di SMA Miami Palmetto. Setiap hari selama shift sarapan, Bezos bekerja sebagai pembalik burger di McDonald's, tepat sebelum matahari terbit setiap pagi.
Hari ini, Bezos adalah orang terkaya kedua di dunia dengan kekayaan bersih USD159 miliar (Rp2.360 triliun). Beberapa waktu lalu, Bezos mengingatkan para pengikutnya di Twitter tentang kenangannya saat bekerja di McDonald's.
"Pekerjaan pertamaku. Dan masih burger besar yang sama. Selamat Hari minggu!" tulisnya seraya melampirkan foto dirinya sedang makan burger McDonald's dengan kentang goreng.
Baca Juga: Posting Foto Burger McD, Jeff Bezos: Pekerjaan Pertamaku, Masih Sama Enaknya!
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (31/8/22) ini bukan pertama kalinya Bezos terbuka tentang bekerja di McDonald's saat ia membutuhkan pekerjaan musim panas. Ayahnya juga bekerja di sana pada usia muda.
Dalam wawancara selama bertahun-tahun, Bezos kerap menyinggung bagaimana membalik burger membantunya mempelajari keterampilan manajerial, mendapatkan tanggung jawab, sekaligus bersenang-senang.
“Minggu pertama saya bekerja, dispenser kecap lima galon yang dipasang di dinding macet di dapur dan membuang saus tomat dalam jumlah besar ke setiap celah dapur yang sulit dijangkau,” katanya kepada Cody Teets, penulis Golden Opportunity: Remarkable Careers That Began at McDonald's. “Karena saya adalah orang baru, mereka memberi saya larutan pembersih dan berkata, 'Pergilah!'”
Manajer McDonald-nya sangat baik, katanya kepada Teets. “Dia memiliki banyak remaja yang bekerja untuknya, dan dia membuat kami tetap fokus bahkan saat kami bersenang-senang.”
“Hal yang paling menantang adalah menjaga semuanya berjalan pada kecepatan yang tepat saat terburu-buru,” kenang Bezos.
Pengalaman itu mengajarinya bahwa semua jenis pekerjaan yang bersinggungan dengan layanan pelanggan "sangat sulit".
Namun, membalik burger tidak memberikan banyak keterampilan praktis. Bezos menambahkan bahwa salah satu hadiah besar yang diberikan pekerjaan itu kepadanya adalah kemampuan untuk memecahkan telur dengan satu tangan.
“Shift favorit saya adalah Sabtu pagi. Hal pertama yang akan saya lakukan adalah mendapatkan mangkuk besar dan memecahkan 300 butir telur ke dalamnya,” kata Bezos. “Salah satu hal yang sangat menyenangkan tentang bekerja di McDonald's adalah menjadi sangat cepat dalam semua hal ini. Lihat berapa banyak telur yang bisa Anda pecahkan dalam jangka waktu tertentu dan masih belum ada cangkang di dalamnya.”
Sayangnya, beberapa kritikus menilai Bezos tidak serta merta menerapkan semua yang dia pelajari selama di McDonald's ketika menjadi CEO Amazon. Kritikus dan legislator telah berulang kali menuduh bisnis Amazon memperlakukan pekerja gudang dan pengirimannya secara tidak adil dan berbahaya.
Meski demikian, pengalaman Bezos di McDonald's dinilainya sangat berharga. Dia pun mendorong kaum muda untuk bekerja dalam hal apapun, termasuk pekerjaan seperti juru masak McDonald's.
"Anda dapat belajar tanggung jawab dalam pekerjaan apa pun, jika Anda menganggapnya serius," katanya. “Anda belajar banyak sebagai seorang remaja yang bekerja di McDonald's. Ini berbeda dari apa yang Anda pelajari di sekolah. Jangan meremehkan nilainya!"