Di tengah ekonomi China yang tengah sulit, miliarder di negeri Tirai Bambu, Zhong Shanshan ini berhasil kembali menjadi orang terkaya di negara tersebut. Forbes memperkirakan kekayaan Zhong saat ini meroket hingga USD69,7 miliar (Rp1.032 triliun).
Zhong merupakan pendiri Nongfu Spring, pemasok minuman yang berkantor pusat di Hangzhou. Ia mengatakan setelah penutupan perdagangan di Bursa Efek Hong Kong hari rabu, laba bersih pada paruh pertama tahun ini naik hampir 15% dari tahun sebelumnya menjadi 4,6 miliar yuan, atau USD676 juta (Rp10 triliun).
Pendapatan perusahaan juga meningkat sebesar 9,4% 16,6 miliar yuan yang sebagian besar berasal dari air minum kemasan inti dan produk teh Nongfu Spring.
Baca Juga: Setulus Hati Bikin Bisnis Obat Murah, Eh Miliarder Ini Malah Sukses Besar!
Saham Nongfu Spring yang diperdagangkan di Hong Kong telah naik 17% pada tahun lalu, dibandingkan dengan penurunan 25% yang menggelegar dalam benchmark Indeks Hang Seng Hong Kong.
PDB China naik 0,4% pada kuartal kedua karena kebijakan "nol-Covid" negara itu merugikan pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan, ekonomi China naik 2,5% di semester pertama dari tahun sebelumnya.
Zhong yang tahun ini berusia 67 tahun merupakan mantan pekerja konstruksi, reporter surat kabar dan agen penjualan minuman sebelum memulai bisnisnya sendiri. Zhong masuk ke dalam urutan orang terkaya ke-15 di dunia. Ia juga mengendalikan Farmasi Biologi Beijing Wantai, yang go public di Shanghai Stock Exchange pada April 2020.
Putra Zhong, Zhong Shu Zi (34) memegang gelar sarjana bahasa Inggris dari University of California, Irvine. Ia menerima gelar master dalam bisnis internasional dari Universitas Zhejiang pada Maret 2021, dan merupakan direktur non-eksekutif di Nongfu Spring.
China adalah rumah bagi jumlah miliarder terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Zhang Yiming, pendiri utama pemilik TikTok, ByteDance, berada di urutan ke-2 dengan perkiraan kekayaan senilai USD49,5 miliar (Rp733 triliun), dan pendiri Tencent Ma Huateng berada di urutan ketiga dengan USD33,9 miliar (Rp502 triliun).