Dendam menjadikan sosok Putri Tanjung menjadi pengusaha muda dan hebat seperti sekarang. Pendiri Creativepreneur dan CXO Media ini mengatakan sejak kecil ia kerap dirundung karena tinggi, berambut keriting dan anak pengusaha, Chairul Tanjung. Banyak yang mengatakan bahwa setiap pencapaian Putri adalah berkat ayahnya.
Namun, hal-hal tak enak yang terjadi pada diri Putri justru menjadi pecut bagi Putri sendiri untuk membuktikan dirinya.
Baca Juga: Gak Kapok Pernah Rugi Besar, Putri Tanjung Ungkap Hobinya Adalah Bekerja
Dalam video YouTube bertajuk "SOSOK Eps. 07 - Putri Tanjung, Pernah Di Bully Sebagai Anak Chairul Tanjung!?", Putri bercerita dalam memulai bisnisnya, ia tak pernah dimodali sang ayah meski ayahnya seorang pengusaha hebat. Didikan orang tuanya juga keras dan disiplin penuh terhadap Putri.
Meski demikian, ayahnya selalu mengingatkan bahwa semua orang berhak untuk sukses, tanpa melihat latar belakang orang tersebut. Ayahnya bahkan mengatakan jangan sampai karena ia anak seorang Chairul Tanjung justru menjadi tekanan bagi Putri sendiri sehingga ia tidak melakukan apa-apa. Dari sanalah Putri mulai mencari apa passion-nya yang ternyata ada di bidang event dan industri kreatif.
Putri memulai bisnis event-nya pada usia 15 tahun dengan 'memaksa' temannya untuk membuat acara ulang tahun di tangan Putri.
Seiring berjalannya waktu, Putri tak pernah berhenti membuat event-event hingga ia membentuk Creativepreneur Corner pada tahun 2014. Perjalanannya panjang, Putri bahkan sering ditolak sponsor dan diremehkan karena masih terlalu muda untuk membuat event. Putri bahkan pernah diusir di tengah-tengah presentasi kepada calon sponsor.
Namun, kejadian itu justru menjadi 'bensin' tersendiri bagi Putri bahwa usia bukanlah halangan, malah menjadi kesempatan besar bagi Putri.
Kini, Putri sudah berdamai dengan dirinya sendiri. Ia mengaku sangat bersyukur dengan privilege yang ia miliki. Nama belakang ayahnya pun sangat membantu karena sang ayah memiliki network yang luar biasa luas dan banyak.
"Tapi nama belakang itu juga berat karena penuh ekspektasi. Lo gagal salah, lo sukses juga salah. Hal-hal kayak gitu pasti ada aja omongannya," tutur Putri.
Namun, Putri sudah tak begitu peduli dengan omongan orang-orang karena yang terpenting adalah apa yang ia kerjakan saat ini.