Pemerintah AS sedang berusaha untuk merebut superyacht yang berlabuh di Fiji yang diyakini dimiliki oleh oligarki Rusia Suleiman Kerimov. Kabar ini datang menurut aplikasi perintah penahanan yang diajukan oleh otoritas Fiji.
Kapal pesiar Amadea saat ini ditahan untuk tidak meninggalkan perairan Fiji sampai pihak berwenang AS menyelesaikan surat perintah mereka untuk menyita kapal itu, ujar jaksa penuntut umum Fiji Christopher Pryde dalam sebuah pernyataan.
Melansir CNBC International di Jakarta, Rabu (20/4/22) penyitaan masih dilakukan oleh negara-negara Barat untuk merebut dan membekukan aset di seluruh dunia yang dimiliki oleh oligarki-oligarki Rusia yang terkena sanksi dan memiliki hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kerimov sendiri telah dikenai sanksi di AS sejak 2018.
Baca Juga: Bagaimana Para Oligarki Rusia Bisa Menjadi Begitu Kuat? Ini Jawabannya
Pekan lalu, NBC News mengkonfirmasi kapal mewah yang dilaporkan miliarder itu telah tiba di Fiji, sebagai bagian dari penyelidikan yang lebih luas dengan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional tentang bagaimana Kerimov dan rekan-rekannya menggunakan labirin struktur perusahaan untuk mengaburkan kekayaan astronomisnya.
Kapal pesiar senilai USD325 juta (Rp4,6 triliun) tiba di pelabuhan Lautoka Fiji dari Meksiko minggu lalu, menurut MarineTraffic, sebuah perusahaan analisis maritim. Pengajuan pendaftaran kapal menunjukkan bahwa Amadea ditandai ke Kepulauan Cayman.
Kedutaan Besar AS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dalam masalah ini.
"Kami terus meningkatkan tekanan pada oligarki Putin dan kami bekerja dengan sekutu dan mitra untuk mengejar keuntungan korup dari beberapa individu yang paling dekat dengan Putin, di mana pun mereka ditahan di seluruh dunia," ujar kedutaan dalam sebuah pernyataan ke ICJ.
Sementara itu, orang kaya di seluruh dunia menggunakan taktik kreatif untuk melindungi kekayaan mereka. Ada dokumen yang mengungkapkan langkah-langkah luar biasa yang telah diambil Kerimov dan rekan-rekannya di masa lalu dan menyoroti tantangan ke depan bagi pihak berwenang yang berusaha membendung aliran uang ke lingkaran dalam Putin.
Sejak awal invasi ke Ukraina, Kerimov telah terkena sanksi tambahan oleh Kanada, Inggris, dan Uni Eropa. Namun sejauh ini asetnya tampaknya lolos tanpa cedera.