Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mengenjot potensi lokal ekonomi skala desa. Tak tanggung-tanggung bekerja sama dengan PT Astra International TBK dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kemendes PDTT secara serius menggarap desa berorientasi ekspor dan perluas ekspor produk desa.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, Pengembangan ekonomi lokal skala desa sudah saatnya mempunyai orientasi ekspor.
Baca Juga: Kemendagri Lakukan Percepatan Penyelesaian Peta Batas Desa di Bali, NTB, dan Jambi
"Kami yakin banyak potensi ekonomi lokal skala desa jika digarap dengan seksama mempunyai peluang besar untuk menjadi komoditas unggulan yang layak ekspor," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/4/2022).
Gus Halim-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-mengatakan desa-desa Indonesia mempunyai peluang besar untuk mengirim komoditas lokal mereka menjadi produk ekspor. Beberapa produk lokal skala desa yang layak ekspor di antaranya meliputi produk furniture, craft, fashion, agrobisnis, hingga food and beverage.
Baca Juga: Perkuat Pertides, Kemendes PDTT Teken MoU dengan Unsuri Surabaya
"Dengan pengelolaan yang benar maka berbagai komoditas unggulan tersebut sangat layak untuk menjadi produk ekspor," katanya.
Dia menyatakan, dengan memberikan apresiasi kepada pihak ketiga yang mau bekerja sama mengembangkan potensi ekonomi skala desa. Menurutnya keterlibatan pihak ketiga seperti PT Astra Internasional maupun kalangan swasta lainnya sangat membantu mempercepat peningkatan kesejahteraan warga desa.
"Kami menyadari bahwa, kerja besar ini tidak dapat kami lakukan sendiri, diperlukan keterlibatan banyak pihak baik dunia usaha, Perguruan Tinggi, serta komunitas-komunitas kreatif yang ada di masyarakat, untuk dapat bersama-sama melaksanakan cita-cita Kementerian Desa dan Presiden Republik Indonesia melakukan penguatan kapasitas SDM masyarakat desa, termasuk bergerak mewujudkan 18 tujuan SDGs Desa," ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini pun memuji langkah konkret yang dilakukan PT Astra Internasional menjadi bagian manifetasi cita-cita Pemerintah dengan turut memperluas program-program peningkatan kapasitas SDM masyarakat melalui manajemen dan evaluasi keuangan keluarga serta kelompok usaha di desa.
Baca Juga: Kemendagri Tinjau Persiapan Desa Digital Kalurahan Sambirejo
"Melalui program KBA-DSA ini, kami bersyukur PT Astra Internasional turut andil mengambil peran strategis dalam memberikan program pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat, baik dalam bentuk pelatihan hardskill, quality control product, manajemen keuangan keluarga, pendampingan kelompok usaha, serta monitoring dan evaluasi,” katanya.
PT Astra Indonesia sebagai sayap penggerak dalam mendistribusikan program peningkatan kapasitas SDM serta kemandirian ekonomi desa, lanjut Gus Halim, agar menjadi parameter setiap pihak dalam menjalankan program kegiatan pendampingan SDM Desa yang lain. Tidak hanya itu, dia juga berharap kepada PT. Astra Indonesia agar kualitas program yang mendorong kemajuan dan kemandirian desa terus ditingkatkan, demi tercapainya kedaulatan SDM desa yang berkelanjutan.
Baca Juga: DPR Minta Kepala Desa yang Deklarasi Jokowi 3 Periode Disanksi
"Kami berharap, program KBA-DSA ini dapat menjadi percontohan bagi program kegiatan lainnya. Kami juga ingin, kedepan terus dilakukan pengembangan dan perluasan lokus intervensi melalui CSR PT Astra Internasional, sehingga lebih banyak lagi Desa-Desa di Indonesia yang bangkit dan maju bersama PT Astra Internasional," kata Gus Halim.
Sebagai informasi, sejak tahun 2019 hingga tahun 2021 telah ada 133 Kampung Berseri Astra (KBA) dan 930 Desa Sejahtera Astra (DSA) di 34 Provinsi yang didampingi melalui program sosial responsibility PT Astra Internasional.