Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama negara anggota G20 lainnya membahas tiga isu penting dalam pertemuan Sustainable Finance Working Group (SFWG) yang kedua pada 30-31 Maret 2022 lalu.
Pembahasan dari pertemuan SFWG kedua ini merupakan kelanjutan dari pertemuan SFWG pertama yang digelar pada bulan Januari lalu. Pada pertemuan pertama, anggota G20 telah menyepakati agenda prioritas SFWG 2022.
Baca Juga: Kemenkeu Kembali Gelar Pertemuan SFWG yang Kedua
Sementara itu, tiga isu penting yang dibahas dalam SFWG yang kedua ini adalah pertama, mengembangkan kerangka kerja untuk keuangan transisi dan meningkatkan kredibilitas komitmen lembaga keuangan, termasuk diskusi tentang kerangka transisi, studi kasus, dan komitmen lembaga keuangan yang berfokus pada praktik pasar.
Kedua, meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan untuk memperkuat aksesibilitas dan keterjangkauan, termasuk diskusi tentang akses ke pasar keuangan berkelanjutan global, mekanisme pengurangan risiko untuk instrumen keuangan berkelanjutan, mengatasi kesenjangan pengetahuan terkait instrumen keuangan berkelanjutan, terutama bagi pemangku kepentingan terkait di negara berkembang dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Adapun untuk pembahasan yang ketiga mengenai kemajuan G20 Sustainable Finance Roadmap. Pengembangan kerangka keuangan transisi dimaksudkan untuk membantu memungkinkan pasar keuangan mendukung transisi menuju keberlanjutan.
Baca Juga: Pertemuan SFWG G20 ke-2 Digelar, Kemenkeu dan Bank Indonesia Bahas Isu Prioritas Ini, Apa Aja?
"SFWG di bawah G20 memainkan peran penting dalam mempromosikan dan memajukan kerangka kerja dan Peta Jalan G20 untuk keuangan inovatif dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Paris," tutur Dian Lestari selaku Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
Di sisi lain, peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan dilakukan dengan menetapkan best practice implementasi net-zero dan komitmen terkait.
"Untuk memperdalam hasil pertemuan ini, beberapa lembaga internasional terkait atau knowledge partners memaparkan hasil laporan analisnya bersama dengan beberapa negara anggota yang berkesempatan membagikan pengalamannya atau sharing experiences maupun case studies," ujar Dian.