Jum'at, 10 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Oligarki Rusia Curhat Bisnis Bajanya Langsung Rugi Satu Bulan Setelah Sanksi Uni Eropa

Foto Berita Oligarki Rusia Curhat Bisnis Bajanya Langsung Rugi Satu Bulan Setelah Sanksi Uni Eropa
WE Entrepreneur, Jakarta -

Perusahaan baja milik oligarki Rusia Alexei Mordashov mengkonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan sepertiga dari penjualannya sebulan setelah sanksi. Kabar ini datang dari juru bicara perusahaan Severstal mengikuti laporan sebelumnya tentang nasib perusahaan.

Pada awal Maret kemarin, perusahaan mengatakan bahwa mereka mengalami beberapa kesulitan dalam hubungan dengan klien UE dan mencoba mengalihkan volume ke pasar lain.

"Posisi keuangan perusahaan tetap kuat dan tingkat utangnya rendah," katanya saat itu, mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Senin (4/4/22).

Baca Juga: Oligarki Rusia Ramal Perang dengan Ukraina Akan Berlanjut hingga Bertahun-tahun Mendatang

Tetapi Anastasia Mishanina, juru bicara perusahaan mengatakan kepada The Journal bahwa perusahaannya berisiko gagal bayar meskipun memiliki dana yang tersedia.

Alexei Mordashov adalah orang terkaya ketiga di Rusia dengan kekayaan bersih sekitar USD23,1 miliar (Rp331 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index. Mordashov mengendalikan perusahaan investasi swasta Severgroup, yang memiliki Severstal, raksasa baja dan pertambangan Rusia. Mordashov memiliki 77% saham di Severstal.

Dengan memberikan sanksi kepada Mordashov pada 28 Februari, UE telah memotong sekitar sepertiga dari penjualan Severstal. Perusahaan menjual sekitar 11 juta ton baja setiap tahun, dengan antara 3 dan 3,5 juta pergi ke negara-negara Uni Eropa.

"Kami sekarang sedang dalam proses mengarahkan volume ini ke pasar alternatif termasuk Timur Tengah, Asia, Afrika, dan Amerika Selatan," kata Mishanina kepada Insider.

Perusahaan mengatakan bahwa Citibank telah membekukan pembayaran uji coba yang dilakukan Severstal pada 16 Maret karena penyelidikan peraturan. Sehingga, Severstal dicegah melakukan pembayaran bunga USD12,6 juta atas obligasi USD800 juta, kata perusahaan.

Severstal mengatakan meskipun perusahaan dan Mordashov belum diberi sanksi oleh AS, mereka telah meminta lisensi dari Kantor Pengawasan Aset Asing AS yang memberi wewenang kepada perusahaan untuk memproses pembayaran terkait dengan catatan partisipasi pinjaman. Pada hari Jumat, Severstal mengatakan pihaknya juga telah mengajukan lisensi dari otoritas UE dan Inggris.

Setelah Mordashov diberi sanksi, perusahaan-perusahaan Barat, termasuk perusahaan PR-nya yang berbasis di London, memutuskan hubungan dengan Severstal dan empat direktur mengundurkan diri dari dewannya.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari, Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap industri, bisnis, dan elit individu serta oligarki Rusia untuk menghancurkan ekonominya dan menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membatalkan invasinya. Mordashov telah menggeser taruhannya dan mengundurkan diri dari dewan

Pada hari dia terkena sanksi UE, Mordashov mengalihkan 34% sahamnya di perusahaan perjalanan TUI dalam dua transaksi terpisah dan kemudian mengundurkan diri dari dewan direksi. Mayoritas pergi ke sebuah perusahaan British Virgin Islands diyakini dikendalikan oleh istrinya, tetapi 4,1% saham pergi ke Severgroup.

Mordashov juga mengundurkan diri sebagai direktur di perusahaan pertambangan Nordgold dan mengalihkan kendali atas saham senilai USD1,1 miliar (Rp15,7 triliun) kepada istrinya.

Uni Eropa menuduh Mordashov mendukung tindakan dan kebijakan yang merusak integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina ketika Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepadanya pada Februari.

"Saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan munculnya ketegangan geopolitik saat ini dan saya tidak mengerti mengapa UE menjatuhkan sanksi kepada saya," kata Mordashov kepada outlet berita Rusia TASS sehari setelah sanksi UE diumumkan.

Sejak itu dia telah diberi sanksi oleh Inggris juga, namun tidak oleh AS. Beberapa aset Mordashov telah disita di bawah sanksi Uni Eropa. Italia telah menyita superyacht senilai USD71 juta (Rp1 triliun) milik Mordashov, serta propertinya senilai USD116 juta (Rp1,6 triliun) di Sardinia. Sebuah superyacht senilai USD500 juta (Rp7,1 triliun) yang diduga milik Mordashov berlabuh di Rusia pada hari Kamis.

Tag: Alexei Mordashov, Oligarki, Rusia

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: REUTERS/Grogiry Dukor