Perusahaan eksplorasi ruang angkasa Jeff Bezos, Blue Origin, akan mendapatkan kesempatan lagi untuk membangun pendarat bulan untuk membawa astronot ke bulan setelah kalah dari SpaceX milik Elon Musk.
Baru-baru ini NASA mengumumkan bahwa mereka akan meminta desain baru untuk pendarat bulan yang akan didorong ke luar angkasa sebagai bagian dari program Artemis III, misi pendaratan awak pertama badan antariksa AS ke satu-satunya satelit alami planet kita sejak Apollo 17 pada 1972.
Blue Origin mengatakan kepada CNBC bahwa mereka berencana untuk mengajukan penawaran.
Baca Juga: Gokil! Raksasa Jeff Bezos Caplok Studio Film James Bond, Harganya Rp121 Triliun!
Melansir New York Post di Jakarta, Jumat (25/3/22) astronot diperkirakan akan kembali ke permukaan bulan paling cepat pada 2025. NASA merencanakan pendaratan di bulan tanpa awak pada tahun 2024.
Pengumuman NASA pada hari Rabu adalah kemenangan bagi pendiri Amazon Jeff Bezos.
Musim panas lalu, Blue Origin dari Bezos menggugat NASA atas keputusan agensi untuk memberikan kontrak pendarat bulan senilai USD2,9 miliar (Rp41,5 triliun) kepada SpaceX.
Dalam pengumuman penghargaannya kepada SpaceX, NASA mengatakan bahwa pakaian itu menawarkan harga terendah dengan selisih yang lebar.
Badan tersebut menambahkan karena Kongres hanya mengalokasikan USD850 juta (Rp12,1 triliun) dalam anggaran fiskal 2021 NASA untuk pengembangan pendarat. Oleh karena itu kontrak hanya diberikan kepada satu penawar daripada dua.
Dalam sebuah pernyataan, Blue Origin mengecam keputusan NASA. Perusahaan Bezos juga mengajukan protes ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah.
Namun, berkat kabar terbaru dari NASA ini, Blue Origin mengatakan sangat senang bahwa NASA menciptakan persaingan dengan pengadaan sistem pendaratan manusia kedua di bulan.
"Dengan melakukan itu, NASA akan menetapkan redundansi kritis dan ketahanan yang diperlukan untuk membangun kehadiran bulan AS yang permanen," kata juru bicara Blue Origin.