Miliarder investor Carl Icahn belum lama ini mengatakan bahwa penurunan ekonomi bisa menyebabkan resesi, bahkan bisa lebih buruk lagi.

“Saya pikir mungkin ada resesi atau bahkan lebih buruk lagi,” kata Icahn dalam acara “Closing Bell Overtime” CNBC kepada Scott Wapner yang dikutip di Jakarta, Rabu (23/2/22).

“Saya telah menyimpan semuanya dalam lindung nilai selama beberapa tahun terakhir. Kami memiliki lindung nilai yang kuat terhadap posisi buy dan kami mencoba menjadi aktivis untuk mendapatkan keunggulan itu... Saya negatif seperti yang Anda dengar. Saya bahkan tidak memprediksi untuk jangka pendek." lanjutnya lagi.

Baca Juga: Tekanan Barat Gak Main-main! Australia Ikutan Sanksi Dua Oligarki Miliarder Rusia Ini!

Pendiri dan ketua Icahn Enterprises ini mengatakan lonjakan inflasi merupakan ancaman besar bagi perekonomian, sementara perang Rusia-Ukraina hanya menambah ketidakpastian pada pandangannya.

Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun dalam upaya untuk memerangi inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam 40 tahun. Ketua Fed Jerome Powell minggu ini bersumpah akan mengambil tindakan keras terhadap kenaikan harga, menunjukkan dia terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin tradisional.

“Saya benar-benar tidak tahu apakah mereka bisa merekayasa pendaratan lunak,” kata Icahn. "Saya pikir akan ada pendaratan kasar ... Inflasi adalah hal yang mengerikan ketika terjadi."

Icahn merupakan seorang investor aktivis legendaris dan sering disebut perampok perusahaan. IA mengatakan bahwa dia yakin sistem dewan perusahaan perlu diperbaiki dan manajemen yang lemah dapat menyebabkan bencana.

“Tidak ada akuntabilitas di Corporate America. Anda memiliki beberapa perusahaan yang sangat bagus, beberapa CEO yang sangat baik, tetapi terlalu banyak yang tidak memenuhi tugas itu,” ujarnya.

Untuk menghadapi resesi di Amerika, Icahn mengatakan dia bertaruh melawan mal dan real estat komersial.