CEO Tesla Elon Musk mengaku tak asing dengan pandangan negatif orang-orang tentang mobil listrik (Electric Vehicle/EV). Setelah memimpin Tesla sejak era Roadster, Musk tahu betapa sulitnya melawan narasi bahwa EV berbahaya, tidak dapat diandalkan, dan rentan terbakar.
Baru-baru ini, Musk menyatakan bahwa dia yakin laporan yang mencakup insiden kebakaran kendaraan listrik akan mengalami penurunan yang signifikan. Ini karena banyaknya perusahaan otomotif besar yang mulai berinvestasi dalam EV seperti General Motors dan Ford yang kini membuat kendaraan listrik sendiri.
Baca Juga: Jadi Startup yang Dibanggakan Elon Musk, Eh Gak Nyangka, Mantan Karyawan Ungkap Fakta Mengejutkan!
“Sekarang setelah pengiklan otomotif besar membuat EV, Anda akan melihat lebih sedikit artikel tentang EV yang terbakar. Tidak mengherankan jika mobil dengan mesin pembakaran internal memiliki kecenderungan untuk membakar secara eksternal juga,” tulis Musk dalam sebuah posting di Twitter.
Cuitan Musk mengomentari sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa EV jauh lebih jarang terbakar daripada pembakaran internal dan mobil hibrida.
Melansir Teslarati di Jakarta, Senin (31/1/22) sesuai penelitian yang melibatkan analisis data dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), Biro Statistik Transportasi (BTS), dan data penarikan pemerintah dari Recalls.gov, Amerika Serikat melihat 3.475 kebakaran hibrida, 1.530 bertenaga gas mengalami kebakaran. Sementara ada 25 kebakaran berasal kendaraan listrik untuk setiap 100.000 kendaraan yang terjual.
Jika prediksi Elon Musk benar-benar terjadi, maka mungkin akan segera tiba saatnya kebakaran EV atau Tesla dilaporkan dengan frekuensi yang sama dengan kebakaran hybrid atau ICE.
Perubahan seperti itu akan menguntungkan pergerakan kendaraan listrik secara umum karena akan memperkuat gagasan bahwa EV sama seperti moda transportasi pribadi lainnya di pasaran.