Mantan Presiden Donald Trump masih membual terkait hasil pemilihan pada 2020 lalu. Belum lama ini, pada hari Sabtu ia membual tentang ukuran kerumunan reli Arizona dan menunjuk lalu lintas padat menuju ke tempat acara sebagai bukti yang memperdebatkan hasil pemilihan 2020.
Hampir setahun setelah Trump meninggalkan Gedung Putih setelah kalah dalam pencalonan kembali dari Joe Biden, mantan presiden itu terus meragukan legitimasi pemilihan. Padahal tidak ada bukti penyimpangan massa.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (18/1/22) selama rapat umum "Selamatkan Amerika" di Florence, pertemuan publik skala besar pertama yang dipimpin Trump pada tahun 2022, mantan panglima tertinggi ini sekali lagi menyebut pemilihan itu "palsu".
Baca Juga: Bisnis Donald Trump Kantongi Rp787 Juta dari Dana Kampanye Kandidat Gubernur Arizona
"Seseorang yang datang ke sini dan memiliki kerumunan yang lebih jauh dari yang bisa dilihat mata mana pun - tidak ada seorang pun yang bisa melihat akhir dari kerumunan ini," kata Trump kepada ribuan pendukung yang bersorak.
"Dan memiliki mobil yang membentang sejauh 25 mil. Itu bukan seseorang yang kalah dalam pemilihan, dan sekarang karena itu, negara kita sedang dihancurkan." lanjutnya.
Trump memakai topi khasnya "Make America Great Again" dan berbicara dengan sekitar 15.000 pendukung, mantan presiden itu mencatat daftar keluhan tentang pemilihan 2020 dan kepresidenan Biden, terutama yang berkaitan dengan negara bagian, ekonomi dan perbatasan AS-Meksiko.
Arizona adalah salah satu negara bagian yang paling sulit diperjuangkan dalam pemilihan presiden 2020 dan kubu konservatif lama yang diperkirakan juga akan diperebutkan dengan panas pada tahun 2024.
Tahun lalu, Biden menjadi calon presiden dari Partai Demokrat pertama sejak Bill Clinton pada 1996 yang memenangkan suara elektoral negara bagian itu. Biden mengungguli Trump dengan 10.457 suara dari hampir 3,4 juta suara yang diberikan.