Sabtu, 27 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Elon Musk Dibully Rakyat China, Satelit Buatannya Disebut Hanya Jadi Sampah Luar Angkasa

Foto Berita Elon Musk Dibully Rakyat China, Satelit Buatannya Disebut Hanya Jadi Sampah Luar Angkasa
WE Entrepreneur, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk menghadapi reaksi media sosial setelah China mengeluh bahwa stasiun luar angkasanya terpaksa menghindari tabrakan dengan satelit yang diluncurkan oleh proyek Starlink Internet Services milik sang miliarder.

Stasiun luar angkasa negara itu memiliki dua "pertemuan dekat" dengan satelit Starlink, klaim Beijing. Meski demikian, keluhan China yang diajukan ke badan antariksa PBB belum diverifikasi secara independen.

Mengutip BBC International di Jakarta, Selasa (28/12/21) Starlink adalah jaringan internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX milik Musk.

Baca Juga: Media AS Bongkar Elon Musk Membual Tinggal di Kontrakan Petak, Benarkah?

Musk sangat terkenal di China meski ketika pembuat mobil listriknya Tesla berada di bawah pengawasan ketat dari regulator.

Menurut dokumen yang diserahkan oleh China ke Kantor Urusan Luar Angkasa PBB, insiden tersebut terjadi pada 1 Juli dan 21 Oktober.

"Untuk alasan keamanan, Stasiun Luar Angkasa China menerapkan kontrol pencegahan tabrakan," ujar Beijing dalam dokumen yang dipublikasikan di situs web badan tersebut.

Hingga kini, SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BBC. Setelah keluhan diumumkan, Musk, Starlink, dan AS dikritik habis-habisan di platform microblogging Weibo yang mirip Twitter dan dipakai oleh masyarakat China.

Seorang pengguna menggambarkan satelit Starlink sebagai tumpukan sampah luar angkasa. Bahkan, ada yang menyebut bahwa satelit adalah senjata perang ruang angkasa Amerika dan Musk adalah 'senjata' baru yang dibuat oleh pemerintah dan militer AS.

"Risiko Starlink secara bertahap terungkap, seluruh umat manusia akan membayar untuk kegiatan bisnis mereka," tulis pengguna lainnya.

Para ilmuwan telah menyuarakan keprihatinan tentang risiko tabrakan di ruang angkasa dan meminta pemerintah dunia untuk berbagi informasi tentang perkiraan 30.000 satelit dan puing-puing ruang angkasa lainnya yang mengorbit bumi.

Hingga hari ini, SpaceX telah meluncurkan hampir 1.900 satelit sebagai bagian dari jaringan Starlink, dan berencana untuk meluncurkan ribuan satelit lagi.

Bulan lalu, NASA juga tiba-tiba menunda perjalanan antariksa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional karena khawatir dengan puing-puing luar angkasa.

Tag: Elon Musk, SpaceX, China (Tiongkok)

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Antara/REUTERS/Hannibal Hanschke