Miliarder Jepang Yusaku Maezawa mengajak para elit dunia untuk mengunjungi ruang angkasa agar dapat memberi mereka perspektif baru tentang Bumi. Maezawa sendiri telah berbicara pengalamannya usai perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Bersama asisten Yozo Hirano dan kosmonot Alexander Misurkin, Maezawa menghabiskan 12 hari di ISS, di mana mereka membuat video yang mendokumentasikan kehidupan sehari-hari di luar angkasa untuk satu juta pelanggan YouTube-nya.
"Saya ingin sebanyak mungkin orang dan sebanyak mungkin orang dengan kekuasaan dan pengaruh, mengunjungi luar angkasa," kata Maezawa pada konferensi pers pasca-penerbangan, Rabu.
Baca Juga: Terbang ke Luar Angkasa, Miliarder Jepang Yusaku Maezawa Bakal Bagi-bagi Duit ke Penduduk Bumi
"Mereka akan melihat Bumi secara berbeda dan memperlakukannya dengan sangat berbeda," tambahnya sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (23/12/21).
Ketiganya meluncur awal bulan ini dengan pesawat ruang angkasa Soyuz yang dioperasikan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos. Mereka kembali pada hari Senin dan sedang menjalani periode rekondisi karena terbiasa kembali ke gravitasi.
Miliarder berusia 46 tahun ini mengatakan 12 hari bukanlah waktu yang cukup di ISS karena butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan.
"Panjang yang sempurna untuk penerbangan semacam ini adalah 20 hari. Saya pikir 30 hari akan terlalu banyak untuk saya," kata taipan mode online itu dengan pakaian olahraga kosmonot dan topi biru.
Impian sang miliarder berikutnya adalah membawa delapan orang bersamanya dalam misi 2023 mengelilingi bulan yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk.
Maezawa dan Hirano adalah warga negara Jepang swasta pertama yang mengunjungi ruang angkasa sejak jurnalis Toyohiro Akiyama melakukan perjalanan ke stasiun Mir pada tahun 1990.
Miliarder Musk, Jeff Bezos, dan Richard Branson semuanya telah membuat terobosan penerbangan pariwisata komersial tahun ini, menerobos pasar yang diharapkan akan didominasi oleh Rusia.
Beberapa pengamat mengkritik Branson dan Bezos karena menginvestasikan miliaran dalam proyek luar angkasa yang lebih bersifat hiburan daripada sains.