NASA menunda rencananya untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan hingga tahun 2025 untuk pendaratan awak akibat gugatan Jeff Bezos melalui perusahaan luar angkasanya Blue Origin.
Jadwal baru ini merupakan penundaan dari tujuan sebelumnya pada tahun 2024, yang ditetapkan oleh pemerintahan pada era mantan Presiden Donald Trump tahun 2017. Saat itu, Trump mewakili dorongan ambisius dari target badan tersebut pada tahun 2028 sebelum Trump menjabat.
"Target pemerintahan Trump pada 2024 pendaratan manusia tidak didasarkan pada kelayakan teknis," ujar administrator NASA Bill Nelson yang dikutip dari CNBC International di Jakarta, Kamis (11/11/21).
Baca Juga: Elon Musk Menang Lagi, Mana Tahan Kalau Gak Ledek Jeff Bezos
Dikenal sebagai program Artemis, NASA memiliki serangkaian misi yang direncanakan untuk menggunakan roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa dan kapsul Orion untuk diluncurkan ke bulan. Misi Artemis I tidak akan membawa astronot dalam penerbangan yang akan mengorbit bulan. Meski demikian direncanakan untuk diluncurkan awal tahun ini tetapi ditunda hingga musim semi 2022 paling cepat.
Nelson mengatakan misi Artemis II berawak ditargetkan pada Mei 2024, sedangkan misi Artemis III direncanakan untuk membawa astronot turun ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak era Apollo dijadwalkan tidak lebih awal dari 2025.
Penundaan ini juga dikarenakan gugatan Jeff Bezos melalui perusahaan antariksanya, Blue Origin awal tahun ini. Nelson mengatakan litigasi menyebabkan hilangnya hampir tujuh bulan pekerjaan dengan SpaceX Elon Musk pada kontrak pendarat bulan perusahaan yang terakhir dengan agensi tersebut.
SpaceX pada bulan April memenangkan kontrak USD2,9 miliar untuk membangun program Sistem Pendaratan Manusia NASA, dengan mengembangkan variasi roket Starship untuk mengantarkan para astronot ke bulan.
Adapun seputar urgensi badan tersebut untuk kembali ke bulan, Nelson menyebutkan kemajuan China baru-baru ini dalam penerbangan antariksa manusia. Dia menekankan NASA akan menjadi seagresif mungkin, dengan cara yang aman dan layak secara teknis, untuk mengalahkan pesaing dengan sepatu bot di bulan.
“Program luar angkasa China, yang mencakup militer China, memberi kami indikasi bahwa mereka akan sangat agresif,” kata Nelson.