Pengusaha dan motivator bisnis, Tung Desem Waringin mengungkap bahwa pendapatan pertama atau pekerjaan pertama bisa menjadi pekerjaan seumur hidup. Meski demikian, pekerjaan pertama Tung Desem Waringin menjadi guru les matematika dan fisika, meski ia seorang sarjana hukum.
Setelah itu, ia beralih menjadi sales perhiasan, berkeliling ke Demak, Kudus, dan daerah-daerah sekitarnya. Lalu, barulah ia menjadi karyawan BCA dengan karir yang melesat. Karena ia tau caranya 'mencontek' agar menjadi yang terbaik. Selama kuliah, Tung merupakan anak teladan dengan banyaknya piagam penghargaan.
Baca Juga: Nyesel Baru Tau! Ternyata Begini Cara Jadi Orang Kaya ala Tung Desem Waringin!
Saat itu, Tung bahkan menyewa kos-kosan seluas 2x3 meter, dan naik metromini jurusan Matraman-Sudirman untuk training di Sudirman. Meski saat itu ia hidup susah karena 50% gaji harus diberikan kepada orang tua, Tung tetap optimis akan hidupnya. Bahwa proses yang ia jalani tak akan selamanya. Ia juga selalu mendoakan orang-orang yang tak dikenalnya di dalam hatinya. Doa-doa itulah yang pada akhirnya menjadikan hatinya seluas samudera.
Saat bekerja di BCA, Tung Desem Waringin juga terus menjadi karyawan teladan. Bahkan baru empat bulan bekerja, ia sudah lulus probation karena kecerdasannya.
Selain itu, pihak HRD BCA juga kagum dengan Tung yang selalu belajar. Tak aneh setelahnya, Tung menjadi karyawan yang diandalkan membangun sistem-sistem menarik untuk BCA seperti membuat sistem yang efisien, pembagian insentif, denda bagi yang salah, dan lain sebagainya.
Karena itulah, menurut Tung Desem Waringin, rahasia orang sukses adalah dengan bisa mengelola sumber daya manusia yang ada. Dari banyaknya prestasi yang ia miliki, ia pun berani tampil dan mempresentasikannya di depan banyak kepala cabang.
"Kalau udah berprestasi harus berani tampil," tandasnya.
Selain sukses untuk dirinya sendiri, Tung Desem Waringin juga senantiasa membantu banyak orang. Baginya, membuka hati terlebih dahulu akan lebih mudah untuk membuka pikiran. Dengan demikian, akan datang lebih banyak kenalan, networking dan hubungan dengan orang-orang hebat.
Adapun alasan akhirnya Tung Desem Waringin keluar dari BCA adalah banyaknya perusahaan yang menginginkannya. Tung juga sering mengikuti berbagai kegiatan organisasi hingga mengajar ke kampus-kampus.
Selain itu, Tung juga sadar akan pentingnya pasif income sebagai dana pensiun. Meski dahulu cicilannya sangat memberatkan hingga tak bisa membeli barang-barang yang diinginkan, namun Tung bersyukur pada hari ini, properti yang dulu ia beli seharga Rp40 juta sudah menjadi Rp2,5 miliar. Tak hanya satu, Tung memiliki 52 kamar kos dan sejumlah ruko. Karena itulah, pasif income Tung Desem Waringin sejumlah 7x lipat dari total aktif income yang ia dapatkan. Wow!
Sejak masih bekerja pada tahun 2000-an, Tung sudah mendapatkan gaji Rp20 juta. Tetapi kebutuhannya hanya keluar Rp2-3 juta, sisanya ia tabung hingga berlipat ganda.
Karena itulah, penting memiliki aktif income, pasif income dan capital gain (properti yang nilainya akan berlipat tinggi).
Tung Desem Waringin adalah contoh orang kaya yang sebenarnya yakni yang paham akan pengeluaran yang penting dan tidak penting. Ia tidak akan menonton bioskop, membeli mobil mewah atau membeli baju branded sebelum keuangannya stabil. Pendapatannya selalu ia gunakan untuk berbagai investasi agar 'bergulung-gulung'.
"Orang sukses itu antisipasi dan alokasi," ujar Tung Desem Waringin.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19, Tung membeli banyak properti karena sedang dijual murah. Antisipasi adalah berpikir panjang untuk masa depan. Karena itulah, selain properti, Tung sangat mengandalkan saham.
"Cash adalah sampah," terangnya. Ini karena uang kas tidak memiliki nilai. "Orang kaya bisa kaya karena pintar. Orang kaya bisa mempertahankan kekayaannya karena aset alokasi dan antisipasi," lanjutnya.