Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menekankan pentingnya rendah hati. Baginya, rendah hati adalah salah satu kunci kesuksesan seseorang. Orang yang rendah hati akan membuang egonya dan bersedia menerima kritik dan saran serta belajar hal baru.
Hary pun berujar bahwa marah tak akan menyelesaikan masalah. Ia mengaku jika marah, ia akan menyesal. Kalau terasa lelah hingga menyulut emosinya, ia lebih memilih untuk tidur dan istirahat atau membaca Alkitab.
Dalam YouTube Daniel Mananta bertajuk "Hary Tanoesoedibjo: Tidak Boleh Terbuai & Hidup Karena Uang! - Daniel Tetangga Kamu", Hary melanjutkan bahwa rezekinya di RCTI tidak pernah terbayangkan. Hary berujar semua itu takdir hanya Tuhan yang tahu.
Baca Juga: Di Balik Kesuksan Hary Tanoesoedibjo sebagai Konglomerat Besar: Selalu Minta Petunjuk Tuhan
"Saya cuma ngalir aja, saya cuma menjalankan bagian saya," ujarnya.
Hary mengatakan bahwa ia tak pernah sekalipun terpikir untuk menyerah saat membangun RCTI. Justru, di setiap kesulitan yang ia hadapi, fokusnya hanya ke solusi. Karena itu, selain RCTI, ada MNC TV, Global TV, Indovision, dll. Hary sadar bahwa kepuasan pelanggan berbeda-beda, karena itu ia penuhi semua dengan program yang berbeda pula.
Pada tahun 2004, saat Indonesian Idol pertama, Hary terjun langsung sebagai Direktur Utama dan ialah yang membeli program tersebut. Meski dahulu di bidang finance lalu terjun ke bidang media, Hary mengungkap bahwa segalanya bisa dipelajari. Hary belajar sampai ke Los Angeles, Hollywood, semuanya untuk membangun bisnis hingga sebesar sekarang ini.
Hary pun berujar bahwa uang bukanlah segalanya. Bisnisnya tak terpaku dengan uang. Ia pun mengimbau agar manusia tak boleh terbuai dengan uang dan hidup hanya karena uang.
"Gak boleh dari awal kita terbuai dengan uang, uang bukan segalanya," tandas Hary.
Hary mengatakan tak boleh membangun karakter karena uang. Karena baginya, uang bukan segalanya.
"Gak boleh kita itu hidup karena uang," katanya lagi. "Dari dulu saya tidak begitu, serius. Ketika uang banyak pada tahun 200-an, saya arahkan untuk membangun legacy," lanjut Hary.
Hary pun menambahkan bahwa manusa hidup bukan untuk makan, tetapi makan untuk hidup. Karena itu, tidak boleh berlebihan. Semua ada batasnya, secukupnya.
"Musuh terbesar setiap orang itu dirinya sendiri. Kalau tidak bisa mengalahkan dirinya, kita sudah kalah," tandas Hary.
Baginya, mengalahkan diri sendiri dan bersandar pada Tuhan adalah kunci. Hary menuturkan orang yang sukses tanpa pegangan Tuhan akan menjadi orang yang sombong.