Orang terkaya dunia, Jeff Bezos melalui perusahaannya Blue Origin mengajukan perlawanannya terhadap program pendaratan Bulan NASA dengan menggugat ke pengadilan federal. Bezos menuding NASA salah mengevaluasi proposal pendarat bulannya.
Untuk diketahui, NASA memberikan kontrak tersebut kepada SpaceX yang dimiliki miliarder Elon Musk. Melalui pengadilan, tantangan Blue Origin ini dapat memicu penundaan panjang dalam kontrak SpaceX untuk dapat mendaratkan astronot di Bulan pada tahun 2024.
Dilansir dari The Verge di Jakarta, Kamis (19/8/21) keluhan Blue Origin ini diajukan ke Pengadilan Klaim Federal AS Jumat pekan lalu. Blue Origin menulisan "penilaian proposal yang tidak sah dan tidak pantas dari NASA" dalam pengajuan tersebut.
Baca Juga: Beli Unit Apartemen Baru di New York, Kepemilikan Apartemen Jeff Bezos Jadi Rp1,3 Triliun!
Blue Origin adalah salah satu dari tiga perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan kontrak untuk mendaratkan astronot pertama NASA di Bulan sejak 1972. Pada bulan April, NASA menangguhkan proposal sistem pendaratan Blue Moon senilai USD5,9 miliar dan mengikuti proposal Starship SpaceX senilai USD2,9 miliar. NASA hanya memilih satu perusahaan untuk proyek tersebut.
Kontrak itu akan melibatkan dua pendaratan di bulan yakni satu uji pendaratan tanpa manusia, dan satu lagi dengan manusia. SpaceX telah menerima USD439 juta dari NASA untuk memulai proyek tersebut.
Seorang juru bicara Blue Origin menyebut gugatan itu adalah upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA.
"Kami sangat yakin bahwa masalah yang diidentifikasi dalam pengadaan ini dan hasilnya harus ditangani untuk memulihkan keadilan, menciptakan persaingan, dan memastikan kembalinya ke Bulan dengan aman untuk Amerika.” ujar jubir Blue Origin. Pejabat NASA saat ini sedang meninjau perincian kasus ini.
Keputusan NASA untuk memilih SpaceX saja cukup mengejutkan. Pasalnya, NASA sempat mengatakan dapat memilih dua perusahaan. Tetapi dengan program Artemis Moon, NASA mengatakan terpaksa memilih hanya satu perusahaan untuk membangun pendarat bulan manusia pertama sejak 1972 karena Kongres mendanai hanya sekitar seperempat dari apa yang diminta NASA untuk program tersebut.
“Setelah memperhitungkan pemberian kontrak kepada SpaceX, jumlah sisa dana yang tersedia sangat kecil sehingga, menurut pendapat saya, NASA tidak dapat meminta Blue Origin untuk menurunkan harganya,” ujar kepala penerbangan antariksa NASA Kathy Lueders. “Saya tidak memiliki cukup dana untuk mencoba menegosiasikan harga dari Blue Origin yang berpotensi memungkinkan pemberian kontrak.” lanjutnya.
Namun, Blue Origin mengajukan protes ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) pada bulan April lalu. Blue Origin juga menuduh NASA secara tidak adil menegosiasikan persyaratan proposal SpaceX sebelum membuat penghargaan tanpa memberikan kesempatan yang sama kepada Blue Origin dan Dynetics. Namun, GAO menolak argumen tersebut pada akhir Juli dan menganggap keputusan NASA adil dan sah.
Protes yang dilakukan Jeff Bezos dan tim telah mencegah SpaceX memulai kontraknya selama 95 hari karena GAO harus mengadili kasus tersebut. Sekarang di pengadilan klaim federal, tantangan terbaru Blue Origin dapat memicu penundaan lain. Jika hakim mengabulkan permintaan Blue Origin, penundaan kontrak SpaceX berpotensi bakal lebih lama dan membuat jadwal program Artemis NASA terganggu.