Dokter asal Singapura, Loo Choon Yong telah menjadi miliarder dunia dengan harta USD1,1 miliar (Rp15,8 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.
Kekayaannya berkat Raffles Medical Group yang melaporkan laba setelah pajak sebesar SGD38,8 juta atau senilai USD28,7 juta (Rp412 miliar) pada semester pertama tahun ini, naik 138% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pandemi membuat Raffles Medica Group berhasil meraup laba hingga dua kali lipat lebih tinggi.
Dilansir dari Bloomberg di Jakarta, Senin (9/8/21) pendapatan perusahaan juga naik 42% menjadi SGD343,8 juta (Rp3,6 triliun). Saham perusahaan juga telah naik 50% sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 12% untuk indeks saham acuan negara itu.
Baca Juga: Ada 'Campur Tangan' Orang Terkaya Dunia di Balik Status Miliarder Rihanna
Perusahaan ini telah mengoperasikan 15 pusat vaksinasi di negara tersebut, dan membantu penyaringan perbatasan udara, pengujian pra-acara, dan pemeriksaan pra-keberangkatan penumpang kapal pesiar.
Karena itulah tak aneh Loo Choon Yong yang merupakan eksekutif Chairman Raffles Medical Group Ltd menyandang miliarder. Namun, Loo tetap rendah hati, ia mengatakan mengumpulkan kekayaan lebih dari USD1 miliar bukanlah caranya menilai kesuksesan.
“Saya tidak mengukur kontribusi kami atau makna hidup saya dengan kapitalisasi pasar atau harga saham. Yang sangat penting adalah bagaimana Raffles Medical, sebagai sebuah organisasi, merawat pasien dengan baik,” kata Loo. Loo yang juga salah satu pendiri perusahaan memiliki sekitar 52% saham.
Singapura telah menjadi negara yang turut mempercepat upaya vaksinasi Covid-19. Negara tersebut mengharapkan 80% populasinya sudah divaksinasi penuh pada September tahun ini sehingga dapat melonggarkan lebih banyak pembatasan virus, termasuk mulai mengizinkan perjalanan bebas karantina. Raffles Medical mengoperasikan lebih dari 60 klinik.
Loo, yang saat ini berusia 72 tahun, ikut mendirikan Raffles Medical pada tahun 1976, bersama temannya, Alfred Loh, awalnya mereka dua klinik dan secara bertahap membangun perusahaan tersebut.
Selain di Singapura, Raffles Medical juga memiliki tiga rumah sakit di China, yang terakhir dibuka di Shanghai. Mereka juga beroperasi di Jepang, Vietnam, dan Kamboja.
“Prinsipnya adalah merawat pasien dengan benar. Dengan begitu bisnis akan menjaga dirinya sendiri. Begitulah cara kami tumbuh selama bertahun-tahun,” tandas Loo.