Pembuat baterai kendaraan mobil listrik, Zeng Yuqun, telah mengungguli Jack Ma dalam peringkat kekayaan. Ini menjadi momen simbolis dalam kebangkitan miliarder hijau di China. Kekayaan bersih Zeng telah melonjak menjadi USD49,5 miliar (Rp720 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.
Lonjakan kekayaannya berkat saham Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. melonjak tahun ini. Bahkan, kekayaan Zeng melebihi pendiri Alibaba Group Holding Ltd. Ma sebesar USD48,1 miliar (Rp700 triliun). Zeng kini menjadi salah satu dari lima orang terkaya di Asia untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Dukung China yang Kekang Jack Ma, Miliarder Charlie Munger: Kamu Tidak Akan Melakukannya, Nak!
Dilansir dari Business Standard di Jakarta, Jumat (9/7/21) ini adalah tanda terbaru tentang generasi baru taipan di China mengumpulkan kekayaan besar dalam ledakan energi bersih.
Investor telah mendorong saham seperti CATL yang merupakan pemasok utama Tesla Inc. milik Elon Musk. China telah memimpin pasar untuk penjualan kendaraan listrik dan mengejar kebijakan ambisius untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Zeng yang berusia 53 tahun berasal dari desa lereng bukit di provinsi Fujian di China tenggara. Perusahaannya, CATL menjadi raksasa baterai dalam waktu kurang dari satu dekade, menciptakan produsen global terbesar sel isi ulang untuk kendaraan plug-in.
Penjualan baterai kendaraan listrik global meningkat lebih dari dua kali lipat dalam lima bulan pertama tahun ini dari tahun sebelumnya.
Perusahaan Zeng, CATL menguasai 31,2% pasar, pangsa terbesar, menurut laporan SNE Research. Penjualan ritel kendaraan energi baru di China juga naik 9,8% pada 2020 menjadi 1,11 juta unit, menurut Asosiasi Mobil Penumpang China.
Saham CATL telah melonjak lebih dari 20 kali lipat sejak perusahaan tersebut go public di Shenzhen pada 2018. Tahun ini saja, saham perusahaan naik 59% karena permintaan EV meningkat di tengah negara-negara berupaya mengurangi emisi karbon dan biaya turun.
Selain Tesla, CATL juga bermitra dengan BMW AG dan Volkswagen AG. Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Zeng mengatakan dia dan CEO Tesla Elon Musk mengirim pesan tentang teknologi, Covid-19, dan minat utama Musk yaitu baterai dan mobil yang lebih murah.
Zeng meraih gelar doktor dalam fisika benda terkondensasi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing dan semakin mentereng di tengah meredupnya Jack Ma.