Rabu, 27 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Duet Maut Bos Ternak Uang Beberin Tips Dapat Rp1 Miliar Pertama, Begini Caranya!

Foto Berita Duet Maut Bos Ternak Uang Beberin Tips Dapat Rp1 Miliar Pertama, Begini Caranya!
WE Entrepreneur, Jakarta -

CEO Ternak Uang, Raymond Chin bersama CTO Ternak Uang, Felicia Putri Tjiasaka membagikan pengalaman mereka mendapatkan Rp1 miliar pertama.

Felicia bercerita bahwa Rp10 juta pertamanya ia dapatkan saat masih SMP-SMA. Ini karena orang tuanya mengajarkan jika menginginkan sesuatu harus bekerja keras untuk itu.

"Kalau mau uang ya harus kerja," tukas Felicia dalam kanal YouTube Ternak Uang di video "Cara Dapetin 1 Milliar Pertama! - Ternak Uang Talks #3".

Baca Juga: Covid-19 Meledak-Ledak, Rupiah Hari Ini Jadi Mata Uang Paling Galak!

Lebih lanjut, Felicia mengungkap bahwa Rp10 juta pertamanya didapat saat ia berjualan Wall Sticker. Dalam tiga bulan, penjualan Felicia mencapai Rp5 juta. Selain itu, Felicia juga sering mengikuti perlombaan. Jika diakumulasikan, Rp10 juta pertama Felicia didapat dari kedua itu. Uang tersebut pun ditabung Felicia di bank dan di koperasi sekolah dengan bunga 6 persen.

Sementara itu, Raymond mengatakan bahwa Rp10 juta pertamanya didapatkan saat ia berusia 21 tahun bekerja freelancer programmer. Sejak kecil hingga kuliah semester awal, Raymond tak pernah menciptakan uangnya sendiri. Hingga suatu hari, dosennya mengajak ke acara seminar dan salah satu pembicaranya membuka lowongan kerja sebagai freelance programmer.

Setelah dua minggu pelatihan, Raymond pun lulus dan diterima. Dalam seminggu pertama, ia mendapatkan Rp3 juta, lalu projek selanjutnya Raymond mendapatkan Rp4 juta, di minggu ketiga Raymond mendapat Rp2,5 juta, dan di minggu terakhir Raymond mendapat Rp6 juta. Pendapatan pertama Raymond pun lebih dari Rp10 juta.

Raymond mengaku ia baru sadar bahwa ia bisa melakukan sesuatu untuk mendapatkan uang. Ia bahkan menyesal baru menyadari hal itu di usia 20-an. Lebih lanjut, Raymond mengatakan bahwa siapapun harus bersabar menjalani proses. Karena melalui proses kecil itulah Raymond ada di posisi sekarang ini.

Felicia juga melanjutkan bahwa target mendapatkan Rp10 juta itu tidak penting. Baginya, yang lebih penting adalah explore, mencoba banyak hal.

Raymond berujar uang yang ia dapatkan itu bisa mencapai Rp20 juta dari freelance sebagai programmer. Uang itu pun ia pakai untuk membeli laptop seharga Rp12 juta dan smartphone seharga Rp8 juta.

Setelah itu, ia mendapatkan proyek bernilai Rp10 juta lagi, namun itu adalah proyek terakhirnya. Raymond tak menyangka bahwa pendapatan ternyata bisa tak pasti. Namun, Raymond jadi menyadari satu hal bahwa apa yang ia dapatkan merupakan value atau nilai dari dirinya.

Selanjutnya, Felicia membeberkan kisahnya mendapatkan Rp100 juta pertama yaitu saat ia masih kuliah. Felicia mengaku suka menabung sejak kecil, ia juga tak begitu suka membeli baju, dan barang-barang mahal lainnya karena itu ia menabung saat masih kuliah. Uang ditabungannya saat itu ada Rp24 juta, dan Felicia masih diberikan uang jajan bulanan sekitar Rp1 jutaan oleh orang tuanya.

Lalu, Felicia juga membuka jasa printing dengan pendapatan Rp3 juta per bulan, lalu ia juga jualan emping, boba sampai pangsit. Dari jualan-jualan itu, uangnya yang tadinya Rp24 juta, Felicia akhirnya mendapatkan tabungannya bertambah menjadi Rp60 juta. Selain itu, Felicia juga freelance menulis dengan pendapatan Rp40 ribuan per tulisan dalam Bahasa Indonesia, ia juga sering mengikuti lomba sehingga lambat laun uangnya menjadi Rp100 juta di usia 20 tahun.

Sementara itu, di usia 22 tahun, Felicia mendapatkan bonus tahunan di tempat kerjanya saat ia bekerja sebagai Research Analysis sehingga mengantongi uang Rp100 juta dalam satu bulan. Padahal, saat itu, Felicia baru bekerja 1 tahun. Uang itu pun dijadikan reksadana oleh Felicia.

Lalu, Raymond pertama kali mendapatkan Rp100 juta pertamanya yakni saat ia berbisnis dengan teman-temannya, lalu agensi buatan mereka diajak merger dengan perusahaan lain. Uang tersebut digunakan Raymond untuk membeli produk Apple, seperti iPad, MacBook, iPhone, AirPods, dan lain-lain.

Raymond mengaku ia agak menyesal karena seharusnya bisa ia gunakan dengan lebih bijak. Raymond melanjutkan, jika pendapatan sudah menginjak Rp100 juta lebih baik digunakan pada financial product. Tidak harus ada patokan sekian persen, yang terpenting adalah paham akan produk yang diinvestasikan.

"Jangan lupa untuk membuat uang bekerja untuk kita," lanjut Felicia.

Selanjutnya, Raymond membagikan kisahnya saat ia mendapatkan Rp1 miliar pertamanya. Raymond menuturkan bahwa sejauh ini ia sudah mendirikan enam startup. Menurutnya, Ternak Uang tak akan serapih saat ini jika bukan karena kegagalan-kegagalan sebelumnya. Karena itu, Raymond mengaku bahwa ia tidak begitu paham terkait financial product, ia hanya yakin untuk membangun startup. 

Adapun Rp1 miliar pertamanya yakni saat Raymond membangun startup bernama Wellness, aplikasi untuk mencari trainer profesional secara online. Omzet yang Raymond dapatkan sebelum akuisis yakni mencapai Rp50 juta per bulan, dengan margin 30 persen. Saat akuisisi, Raymond mendapatkan sekitar Rp900 jutaan, lalu ia juga negosiasi gaji karena akuisisi tersebut beserta mendapatkan beberapa opsi saham.

Hasilnya, Raymond mendapatkan lebih dari Rp1 miliar bahkan lebih dari Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliar. Dari akuisisi tersebut, 100 persen dana masuk ke Raymond karena dana pembangunan startup itu berasal dari kantong pribadi Raymond.

Raymond berujar bahwa ia mendapatkan Rp1 miliar di usia 24 tahun, lalu mendapatkan Rp100 juta pertama di usia 22 tahun dan mendapatkan Rp10 juta pertama di usia 20 tahun. Felicia sendiri sampai terpukau melihat betapa cepat progres Raymond. Itu karena Raymond memiliki prinsip bahwa timeline atau starting point itu tak selalu akan membawa kesuksesan lebih cepat.

Terlebih di zaman sosial media, jangan sampai membandingkan diri dengan orang lain. Motto bekerja Raymond adalah Work Smart, bukan Work Hard. Ia selalu memikirkan cara untuk bekerja lebih efektif dan lebih efisien. Namun, Raymond mengaku uang Rp1 miliar miliknya masih menganggur di bank.

Sementara itu, Felicia mengungkap bahwa ia belum pernah mendapatkan uang Rp1 miliar secara tunai. Tetapi, ia pernah mendapatkan pembayaran sebuah brand hingga Rp800 juta dengan dua kali pembayaran, lalu juga dividen dari Ternak Uang. Felicia mengungkap, ia mendapatkan Rp1 miliar pertamanya di usia 25 tahun, Rp100 juta pertama di usia 20 tahun, dan Rp10 juta pertama di usia belasan tahun.

Bagi Felicia, proses mendapatkan Rp1 miliar pertamanya cukup panjang dan lama yakni 5 tahun dari sejak Rp100 juta tersebut. Namun, dari Rp1 miliar ke Rp2 miliar, Felicia mengaku tak sampai satu tahun.

Lebih lanjut, Felicia membeberkan bahwa uang di tabungannya hanya boleh Rp50 juta. Selebihnya, ia taruh di produk investasi. Karena jika hanya di bank, uangnya tidak akan optimal.

"Jika lo mau kaya, lo harus konsentrasi aset lo di mana, either to bisnis, saham atau properti. Itu yang gue pelajari," tandas Felicia.

Felicia mengingatkan bagi yang masih sekolah atau kuliah, perbanyak explore dengan mencoba banyak hal. Jangan mikirin uang, fokus pada pengalaman. Raymond juga menambahkan, "Mulai aja dulu".

Tag: Ternak Uang, Raymond Chin, Felicia Putri Tjiasaka

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: YouTube/Ternak Uang