Mempunyai harta USD6,8 miliar (Rp95 triliun) hari ini, tak ada yang tahu bahwa dahulu Terry Gou susah untuk membeli beras. Hari ini, Terry Gou adalah salah satu orang terkaya di Taiwan dan berada di posisi ke-6 dalam daftar 2021.
Kekayaan Terry Gou didapat dari perusahaan produsen perangkat elektronik buatannya. Saat ini, perusahaannya menjadi perangkat elektronik terbesar di dunia yang terkenal dengan nama Foxconn, atau Hon Hai Precision.
Baca Juga: Tolak Bitcoin, Perusahaan Milik Orang Terkaya di Dunia Investasi ke Bank Digital
Terry telah lama dikenal sebagai sosok yang memiliki prinsip, tidak korupsi dan meninggalkan segala bentuk nepotisme. Motonya adalah usaha, usaha, dan usaha. Ia lebih menghargai pekerjaan dibandingkan dengan materi yang didapatkan.
Buktinya, pria kelahiran 18 Oktober 1950 ini berhasil membuat perusahaannya, Foxconn, memperluas lini produknya. Foxconn sendiri telah berdiri pada 1974 yang menjual sakelar, perangkat TV hingga konsol game.
Pada tahun 1970an, krisis minyak dan resesi menjadi pukulan telak bagi perusahaannya. Seorang investor yang juga temannya bahkan menarik dana dan meninggalkan manajemen. Kala itu, Terry Gou hidup penuh kesulitan dan tak mampu membeli beras.
Terry sampai meminjam uang dari orang tuanya dan langsung memproduksi konektor untuk perangkat komputer. Ia bahkan sering mendekati para pesaing demi mendapatkan nasihat.
Hingga suatu hari, akhirnya Terry ekspansi ke AS. Ia mendapatkan panggilan penjualan di 32 negara bagian AS dari Compaq Computer yang dikenal dengan HP Inc. Pada 2002, Apple pun melirik Foxconn setelah lama tidak menemukan komponen untuk power mac G5-nya.
Kesuksesan itu diraih Terry dari prinsipnya yang bersih. Ketika banyak orang melihat taipan sebagai penjahat, Terry menunjukkan bahwa prinsip bersih adalah jalan menuju kesuksesan. Selain itu juga karena Terry terlahir dari keluarga yang sederhana, ia bekerja keras untuk mengubah situasi hidupnya.
Saat ini, Foxconn memiliki banyak klien di seluruh dunia, yang terkenal adalah Apple, Microsoft hingga Sony. Perusahaannya juga telah mempekerjakan satu juta orang. Pada Juni 2019, Terry Gou pun mengundurkan diri sebagai chairman untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Taiwan.