Sabtu, 20 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Jatuh Bangun Kisah Sukses Pendiri MS Glow, dari Jadi Reseller hingga Punya Brand dan Pabrik Sendiri

Foto Berita Jatuh Bangun Kisah Sukses Pendiri MS Glow, dari Jadi Reseller hingga Punya Brand dan Pabrik Sendiri
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri MS Glow, Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana menceritakan masa-masa awal mendirikan MS Glow. Saat itu, Shandy dibelikan iPad untuk berjualan online dengan produk skincare.

Sebagai reseller, Shandy memasarkan produk tersebut melalui BBM dan Instagram. Saking giatnya berjualan online, Shandy mengungkap bahwa semakin lama ia semakin kenal banyak orang dari seluruh Indonesia. Hingga ia pun memiliki reseller tersendiri.

Setelah itu, penjualan pun membludak sampai pihak ekspedisi mengambil langsung ke tempat Shandy. Hingga suatu hari, Shandy terpikirkan untuk membuat produk sendiri, memiliki pabrik sendiri, dan lain sebagainya. Hal tersebut diungkap Shandy dalam video YouTube "Kisah Sultan Malang Juragan 99 Gilang & Shandy Membangun MS GLOW hingga SUKSES | PART 2".

Baca Juga: Punya Ferrari dan Helikopter, Siapa Sangka Crazy Rich Malang Dulunya Jualan Keset

Pada tahun 2016, akhirnya Shandy pun membuat produknya sendiri. Tak hanya untuk skincare wajah, tetapi juga untuk seluruh tubuh. Dulu, saat berjualan skincare, Shandy hanya melakukan repackaging dengan membubuhkan labelnya sendiri. Tetapi, akhirnya Shandy terinspirasi untuk membuat produk sendiri yang sudah terdaftar di BPOM dan telah memiliki izin edar.

Dengan berbagai reseller yang dimiliki Shandy, semakin banyak lah produk MS Glow yang terjual. Terlebih, saat itu belum ada kompetitor sejenis, kebanyakan saat membeli produk kecantikan secara online, rata-rata belum memiliki izin edar dan BPOM. Karena itu, penjualan online pun membludak. Barulah setelah satu tahun berjalan, kompetitor dan plagiator pun bermunculan.

Pada tahun 2017, Shandy akhirnya memutuskan untuk membuka klinik kecantikan pertamanya di Malang. Shandy membuka klinik kecantikan tersebut tak asal-asalan, ia sudah melakukan banyak riset bahkan mengikuti pelatihan.

Shandy bercerita sebelum ada klinik kecantikan, ia merasa sangat lelah tidak ada hari libur. Bahkan hari Minggu ia gunakan untuk packing berkarung-karung. Gilang sendiri saat itu masih bekerja di bank sambil berjualan keset dan memiliki tempat cucian mobil/motor.

Akhirnya, Shandy meminta Gilang untuk berhenti bekerja dan membantu bisnisnya. Barulah setelah itu bisnis semakin berkembang, klinik kecantikan dibuka, dan beragam sistem diperbaiki, terutama sistem keuangan dan manajemen SDM. Hal-hal tersebut dipegang langsung oleh Gilang.

Lebih lanjut, Shandy bercerita bahwa biaya modal awal untuk pembukaan klinik kecantikan MS Glow membutuhkan dana Rp10 miliar. Hal ini karena alat-alat treatment yang dibeli Shandy berasal dari Eropa dan Amerika yang harganya mencapai miliaran rupiah.

Adapun modal tersebut didapatkan Shandy dari jualan MS Glow secara online hingga terkumpul-lah Rp10 miliar. Konsep awal klinik kecantikan MS Glow adalah klinik high-end dengan harga terjangkau. Alhasil, meski saat itu klinik yang baru dibuka di Malang sangat kecil, tetapi antrian sampai luber ke jalan raya.

"Orang-orang tuh sampai bertanya 'itu klinik BPJS ya' saking ramainya," tukas Shandy.

Strateginya adalah Shandy selalu update alat treatment setiap tahunnya dan harga per treatment-nya pun tidak mahal, sehingga semua kalangan bisa mencoba.

Sementara itu, Gilang mengaku ia adalah sosok yang mensupport bisnis istri dengan membantu keuangan, perizinan klinik, dll. Sampai suatu hari, Gilang bercerita soal mimpinya selama ini yakni mempunyai bis. Karena ia berasal dari Probolinggo dan tinggal di daerah yang dekat dengan terminal bis. Dalam kesehariannya, Gilang sering melihat bis kecil, bis patas, hingga bis antar pulau.

Setelah mempelajari seluk-beluk bisnis, pada tahun 2018, Gilang pun memutuskan untuk memulai bisnis bis pariwisata. Ia langsung membeli lima buah bis Mercy dengan target kalangan milenial dan kalangan menengah ke atas. Kini, Gilang sudah memiliki 17 bis yang dibayar tunai.

Saat masih merintis bisnis-bisnisnya, Shandy dan Gilang mengaku pernah dipandang sebelah mata oleh orang lain, bahkan rumahnya sampai disebut rumah pengemis. Gilang juga mengungkap bahwa mereka pernah tidak salah apa-apa tetapi dipermasalahkan oleh orang lain.

Namun, saat sudah memulai bisnis skincare, Shandy dan Gilang membiasakan sistem online, ada uang ada barang, dan sistem deposit sehingga uang dahulu baru kirim barang. Hingga pada tahun 2018, setelah mendirikan klinik kecantikan, mereka membuat pabrik sendiri di Malang yakni PT Kosmetika Global Indonesia.

Shandy dan Gilang sendiri mengaku tak mematok kesuksesan dari uang ataupun kekayaan. Keduanya mengaku jika sukses adalah uang, mau dikumpulkan sebanyak apa lagi? Karena itu, mereka hanya akan memberi tantangan kepada diri sendiri, tak mematok seberapa banyak uang yang harus kembali.

Selain itu, Gilang juga sudah meluncurkan MS Glow for Men dan turut mensponsori sepakbola Arema Malang dan Bali United.

Tag: MS Glow, Shandy Purnamasari, Gilang Widya Pramana

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/shandypurnamasari