Putri Tanjung bersama Andre Soelistyo (CEO of GoTo dan GoTo Financial) dan William Tanuwijaya (CEO of Tokopedia) ngobrol mengenai kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia yaitu GoTo lewat video YouTube "(EXCLUSIVE) NSS Ep.33 - William Tanuwijaya & Andre Soelistyo: Kolaborasi Anak Bangsa Untuk Indonesia".
Andre mengungkap bahwa persiapan bagi Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo ini hanya memakan waktu enam bulan. Sebelum-sebelumnya, baik Gojek atau Tokopedia hanya 'saling lirik' hingga akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi dan menjadi perusahaan rintisan paling bernilai ke-12 di dunia.
Sementara itu, William mengungkap bahwa Gojek dan Tokopedia saling melengkapi. Terlebih setelah kedua raksasa teknologi ini pernah berkolaborasi pada tahun 2016.
Baca Juga: GoTo Meluncur, Bisnis Teknologi Indonesia dalam Ancaman Oligopoli
"Ada pepatah yang bilang 'if you want to go fast, go alone, but if you want to go far, go togeteher' itulah kenapa Gojek dan Tokopedia merger agar bisa melangkah lebih jauh lagi," tutur Willliam.
Lebih lanjut, Andre mengungkap bahwa baik Gojek dan Tokopedia hingga kini masih berjalan sesuai operasinya sehari-hari.
"GoTo itu kalau dilihat sebenarnya holding company aja yang memayungi Gojek, Tokopedia dan Gopay," tandas Andre.
"Jika suatu saat jadi perusahaan publik, GoTo-lah yang akan menjadi perusahaan publik." tambahnya lagi.
William menambahkan, selayaknya YouTube, Google dan Android, mereka memiliki holding company bernama Alphabet. Inilah yang menjadi harapan William bagi masa depan GoTo.
"Inilah harapan kita GoTo ini bisa jadi holding company yang membawahi Indonesia di panggung dunia," terang William.
Baik Andre dan William mengungkap bahwa sebelum GoTo diresmikan, berbagai rumor sudah terdengar oleh karyawan. Mereka baru mengumumkan kepada karyawan usai menanda-tangani 'sesuatu'.
Sejak akhir tahun, baik karyawan Tokopedia ataupun Gojek, telah bekerja keras non-stop secara virtual.
"Saya bangga sih karena ini penggabungan usaha terbesar, yang mungkin di Indonesia sepanjang sejarah, tapi bisa terwujud dengan cara virtual," ujar William bangga.
Andre bercerita bahwa saat Town Hall, ada sekitar 7.000 pengguna yang join Zoom sampai Zoom-nya bahkan tak kuat menampung. William juga mengisahkan bagaimana nama GoTo diambil yakni dari Gojek dan Tokopedia, GoTong Royong dan GoTo agar bisa pergi lebih jauh.
William berharap GoTo bisa go public dual listing di luar negeri sehingga orang-orang akan lebih mengenal GoTo Company. Andre juga merespon ketika GoTo dianggap sebagai perusahaan rintisan paling berharga ke-12 di dunia.
"Itu hanyalah angka, jika ingin membicarakan kesuksesan, mari kita bicara lagi sepuluh tahun ke depan," ujar Andre.
Harapannya, GoTo bisa menjadi perusahaan yang awet dalam waktu sepuluh hingga berpuluh-puluh tahun ke depan.
"Karena apakah culture (budaya) dari GoTo bisa mengundang putra putri bangsa yang terbaik dan menjadi pemimpin masa depan bagi GoTo," tutur Andre. "At certain point, saya dan William akan pensiun," lanjutnya.
William mengaku bahwa dirinya dan Andre tidak melihat angka valuasi. William sendiri menciptakan Tokopedia karena melihat adanya masalah sehari-hari dari hal sederhana, dari melihat kegelisahan, ketimpangan sosial, yakni saat orang-orang di kota kecil tak memiliki kesempatan seperti orang-orang di kota besar.
"Kalau Gojek terlahir dari ketidakefisiensian dari kehidupan sehari-hari," tutur William.
William mengaku bersyukur dan beruntung diberikan kesempatan berkembang hingga hari ini. Dengan bergabungnya GoTo, William berharap bisa dikenang sebagai perusahaan dari Indonesia yang paling bermakna di dunia.
"Tidak hanya sebuah bisnis yang baik dan memberikan manfaat kepada para pemegang sahamnya, tetapi dia juga harus memberikan dampak besar kepada masyarakat seperti yang sudah dilakukan Gojek dan Tokopedia dalam sepuluh tahun terakhir," tutur William. "Di luar itu, kami juga harus dikenal sebagai perusahaan yang menciptakan pemimpin-pemimpin yang baik di industrinya," tambahnya.
William juga mengatakan bahwa Gojek memiliki komitmen ramah lingkungan dan zero waste pada tahun 2030. Itulah juga yang dimasukkan ke dalam komitmen GoTo.
Andre melanjutkan jika GoTo bergerak seperti semangat jembatan, ini tak hanya untuk menjembatani UMKM dan driver tetapi bisa partnership.
"Ini seperti jembatan kota digital, dari tradisional menjadi lebih efisien," tutur Andre.
Dalam aplikasi Gojek dan Tokopedia, berisikan segala kebutuhan pengguna dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tetapi, mereka ada untuk membuat segalanya lebih efisien lagi sehingga mergernya Gojek dan Tokopedia bukan hal yang harus ditakuti karena justru nanti akan ketinggalan. Terlebih, dunia akan berubah ke era digital.
"Buat kami, bisnis yang baik itu bisnis yang sustainable, artinya buat kami filosofi di balik bisnis itu penting," tandas William. "Kami juga punya komitmen bahwa bisnis yang kami bangun harus menjadi bisnis yang punya hati nurani," tambah William.
Bagi Gojek dan Tokopedia, defisini sukses itu ketika mereka bisa membantu orang lain lebih sukses. Terlebih, mereka membangun ekosistem yang terbuka, bukan yang tertutup.
William mengibaratkan membangun sebuah kota memiliki dua cara yakni menghancurkan tembok-tembok penghalang, artinya mereka yang awalnya sulit berbisnis tetapi lewat ekosistem GoTo bisa lebih efisien, dan yang kedua dengan membangun jembatan seperti yang diterangkan oleh Andre.
"Kami bisa tumbuh seperti sekarang pun karena peran para mitra," terang William.
Andre menambahkan tagline Tokopedia yang 'Mulai Aja Dulu' sangat sejalan dengan Gojek yang 'Pasti Ada Jalan' sehingga 'Mulai Aja Dulu Pasti Ada Jalan'.
"Misinya Gojek dan Tokopedia itu saling melengkapi, makanya misi GoTo itu mendorong kemajuan," tambah William lagi.
William melanjutkan, mendorong kemajuan ini melalui produk yang mereka miliki yakni Gojek, Gopay dan Tokopedia. Kalau Gojek membuat kehidupan sehari-hari jadi lebih mudah, kalau Tokopedia fokus dalam membangun perekonomian secara merata dan digital, dan Gopay fokus pada mendorong inklusi keuangan untuk semuanya.
"Kalau masing-masing perusahaan kami bisa mewujudkan misi-misi tersebut maka dapat mendorong kemajuan bagi semua orang," tutur William.
Andre turut menambahkan bahwa baik Gojek ataupun Tokopedia sama-sama 'keras kepala' atas sebuah prinsip yaitu konsumen selalu benar sehingga mencari partner yang juga turut menjaga hal itu adalah nilai yang besar.