CEO Moderna Stephane Bancel melihat akan ada lebih banyak varian Covid-19 yang muncul dalam beberapa bulan mendatang saat Belahan Bumi bagian Selatan memasuki musim gugur dan musim dingin.
Saat berbicara pada panggilan pendapatan kuartal pertama, Bancel mengatakan orang-orang mungkin perlu mendapatkan suntikan penguat dari vaksin Covid-19 dua dosis saat virus beredar secara global.
“Varian baru yang menjadi perhatian terus bermunculan di seluruh dunia. Dan kami percaya bahwa selama enam bulan ke depan, saat Belahan Bumi Selatan memasuki musim gugur dan musim dingin, kami dapat melihat lebih banyak varian perhatian muncul,” kata Bancel. "Kami yakin suntikan penguat akan dibutuhkan karena kami yakin virus tidak akan hilang." tambahnya sebagaimana dikutip dari CNBC International di Jakarta, Jumat (7/5/21).
Baca Juga: Orang-orang Serbia yang Berniat Divaksin Covid-19 bakal Terima Uang dari Pemerintah
Belahan Bumi Selatan meliputi Afrika, Australia, sebagian besar Amerika Selatan dan sebagian Asia. Komentar ini datang sehari setelah perusahaan mengumumkan suntikan penguat vaksin yang menghasilkan respons imun yang menjanjikan terhadap varian B.1.351 dan P.1 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil. Varian tersebut telah menyebar ke negara lain, termasuk Amerika.
Vaksin Moderna dan Pfizer membutuhkan dua dosis yang diberikan dengan jarak empat minggu, sedangkan Johnson&Johnson hanya satu suntikan. Moderna mengatakan penjualan vaksin yang sukses membantu mendorong laba kuartalan pertamanya.
Vaksin Covid-19 Moderna menghasilkan USD1,7 miliar (Rp24 triliun) dalam penjualan, menurut laporan pendapatannya. Perusahaan juga menaikkan perkiraan penjualan tahun 2021 untuk vaksinnya menjadi USD19,2 miliar (Rp274 triliun), naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD18,4 miliar (Rp262 triliun). Bancel mengatakan perusahaan secara aktif terlibat dalam diskusi dan perjanjian untuk tahun 2022 dengan semua pemerintah yang saat ini disuplai.