Pada awal pandemi, Zoom menjadi bagian penting dari kehidupan dan mata pencaharian banyak orang hampir dalam semalam. Dalam beberapa minggu, penggunaan platform video konferensi itu meningkat secara eksponensial, dengan ratusan juta peserta rapat mengandalkan Zoom untuk tetap terhubung dengan pelanggan, kolega, keluarga, dan teman mereka.
Pendiri Zoom, Eric Yuan mengaku merasakan hak istimewa yang luar biasa untuk membantu begitu banyak orang menjaga kehidupan mereka tetap maju. Bahkan saat populasi pekerja mulai divaksinasi, tingkat penggunaan yang meningkat terus berlanjut. Dan banyak pekerja yang merasa lelah karena mengikuti streaming video meeting setiap hari.
Dalam segmen Opini CNN Business yang dilansir di Jakarta, Rabu (5/5/21) Eric Yuan mengungkap sebagai seseorang yang telah menghabiskan banyak hari dan malam di Zoom selama 12 bulan terakhir dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia, ia bisa merasakan sulitnya beralih dari lingkungan sosial ke lingkungan kerja yang hanya mengandalkan kamera.
Baca Juga: Zoom Diprediksi Tetap Jadi Tren Meski Karantina Pandemi Berakhir
Eric mengaku rekor pribadi yang ia lakukan adalah dengan melakukan 19 pertemuan Zoom dalam sehari. Ini adalah rekor yang mungkin bisa dikalahkan oleh beberapa orang, tapi saya akui itu adalah perjuangan untuk melewatinya.
Lebih lanjut, Eric mengatakan ketika Zoom didirikan 10 tahun yang lalu, tujuannya tidak akan pernah bisa menggantikan interaksi secara langsung sama sekali. Bagaimanapun, pandemi telah menunjukkan bagaimana kelelahan, terutama kelelahan video meeting, dapat memengaruhi produktivitas, kepuasan kerja, dan keseimbangan kehidupan kerja.
Itulah mengapa para pemimpin harus menemukan cara untuk membuat rapat lebih mudah dikelola karena karyawan terus bekerja dari jarak jauh. Karena itu, Eric membagikan tips agar bisa melakukan Zoom Meeting dengan tetap prima:
- Ambil waktu istirahat terjadwal dari komputer.
- Minta rapat hanya 25 menit atau 55 menit, kalau bisa bahkan turunkan menjadi 20 menit atau 45 menit. Setelah itu, akhiri rapat lebih awal agar semua orang bisa pulih secara mental dalam jeda setiap rapat yang dilakukan.
- Jika rapat secara online sudah terlalu melelahkan, lakukanlah chatting atau email sebagai pengganti rapat.
- Coba tunjukkan diri agar dapat melihat wajah kolega, dan kolega pun bisa melihat diri Anda.
- Kosongkan jadwal untuk memberi waktu istirahat.
- Minta karyawan untuk menetapkan batasan di sekitar waktu pribadi mereka. Meskipun pengecualian harus dibuat untuk tenaga kerja global, para pemimpin harus mencegah pertemuan malam dan akhir pekan.
Sejak pandemi dimulai, orang-orang mengalami pertemuan dengan cara yang berbeda. Sebuah studi baru-baru ini, menemukan bahwa wanita lebih banyak mengalami kelelahan daripada pria. Salah satu alasannya adalah wanita cenderung tidak mengambil waktu istirahat di antara rapat. Temuan seperti ini menekankan betapa pentingnya untuk menyesuaikan rapat dengan mempertimbangkan preferensi dan pengalaman.