Saham raksasa e-niaga Korea, Coupang, melonjak pada pencatatan Bursa Efek New York pada Kamis. Hai ini menuai keuntungan besar bagi pendiri dan kepala eksekutif perusahaan, Bom Kim. Saham dibuka pada USD63,50, jauh melebihi harga IPO USD35 per saham dan menilai Coupang pada USD109 miliar. Harga IPO dinaikkan dari kisaran pasar USD32 menjadi USD34 per saham, di atas kisaran awal USD27 menjadi USD30.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat (12/3/21) Kim memiliki sebanyak 10,2% saham yang membawanya memiliki harta USD11,1 miliar (Rp159 triliun). Lebih dari sepuluh kali lipat lompatan dari kekayaan bersihnya sebelum IPO sebesar USD1 miliar.
Baca Juga: Ini 10 Keluarga Terkaya di Dunia, Pemilik Raksasa Ritel Ini Total Hartanya Capai Rp3.100 Triliun!
Rejeki nomplok itu membuat pria berusia 42 tahun menjadi orang terkaya ketiga di Korea Selatan, di belakang Jay Y. Lee, wakil ketua Samsung Electronics dan Mong-koo Chung, kepala honcho di kerajaan Hyundai.
Dengan perolehan awal USD4,6 miliar dalam IPO, Coupang melakukan pencatatan terbesar di AS sepanjang tahun ini dan merupakan perusahaan Asia terbesar yang terdaftar setelah Alibaba pada tahun 2014.
Perusahaan yang berbasis di Seoul ini sekarang menjadi perusahaan rintisan paling bernilai di negaranya. Bahkan, dua kali lipat kapitalisasi pasar mesin pencari Naver, yang bernilai USD54 miliar.
Coupang, yang saat ini hanya beroperasi di pasar Korea. Didirikan pada tahun 2010 oleh Kim yang berpendidikan Harvard dengan model bisnis yang mirip dengan Groupon, Chicago, tetapi kini Coupang telah mengubah model bisnisnya menjadi Amazon atau Alibaba Korea Selatan. Coupang kini menguasai hampir 25% pasar e-niaga Korea senilai USD115 miliar.
"Masih banyak ruang untuk pertumbuhan di Korea Selatan," kata Kim.
Menurut Goodwater, Coupang telah melampaui pengecer besar seperti Walmart, Etsy, dan Alibaba dalam tingkat retensi dolar.
Namun mempertahankan posisi pasar utamanya memiliki tantangan. Coupang menghadapi pengawasan Maret lalu ketika beberapa pekerjanya meninggal dunia. Awal pekan ini, Financial Times melaporkan bahwa delapan orang yang dipekerjakan oleh Coupang telah meninggal selama setahun terakhir karena kondisi kerja yang tidak menguntungkan, mengutip otomatisasi yang kurang dari raksasa e-commerce lainnya. Seorang juru bicara Coupang tidak menanggapi permintaan komentar.
Kekayaan bersih Bom Kim turun menjadi USD8,6 miliar (Rp123 triliun) pada akhir hari Kamis, karena saham Coupang ditutup pada USD49,25. (kurs Rp14.362/USD)