Ekonomi Hong Kong telah mengalami kontraksi 6,1% pada tahun 2020 hingga menjadi kinerja terburuknya sejak 1998 selama krisis keuangan Asia. Namun, keuntungan pasar saham memberikan beberapa penangguhan, seperti indeks acuan Hang Seng naik 5% sejak keberuntungan terakhir diukur 13 bulan lalu.
Ketahanan itu membantu meningkatkan kekayaan bersih gabungan dari 50 orang terkaya sebesar 7,5% menjadi USD331 miliar (Rp4.661 triliun), naik dari USD308 miliar tahun lalu. Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (25/2/21) ini 5 daftar orang terkaya Hong Kong!
Baca Juga: Ketika Elon Musk dan Jeff Bezos Rebutan Posisi Orang Terkaya Dunia, Siapa Juaranya?
1. Li Ka-shing
"Superman" Li Ka-shing merebut kembali posisi utamanya sebagai kota terkaya tahun ini berkat lonjakan 20% kekayaannya menjadi USD35,4 miliar (Rp498 triliun). Meski harga saham pengembang propertinya CK Asset Holdings turun 27%, pria 92 tahun ini mendapat keuntungan dari kepemilikannya di penyedia konferensi video yang terdaftar di AS, Zoom Video Cenference.
2. Lee Shau Kee
Taipan properti Lee Shau Kee, yang melampaui Li tahun lalu dengan keunggulan tipis, merosot tahun ini ke posisi 2 karena kekayaannya relatif tidak berubah pada USD30,5 miliar (Rp429 triliun).
3. Yeun Kin-nam dan Lam Wai-ying
Peraih dolar terbesar tahun ini adalah suami dan istri Yeung Kin-man dan Lam Wai-ying, yang diuntungkan dari melonjaknya permintaan akan penutup kaca smartphone yang dibuat oleh perusahaan mereka, Biel Crystal. Duo ini menggandakan kekayaan mereka lebih dari dua kali lipat menjadi USD18,6 miliar (Rp262 triliun) dan melompat enam peringkat ke peringkat 4.
4. Wong Man Li
Wong Man Li dari pembuat furnitur Man Wah Holdings adalah pemenang terbesar tahun ini dalam hal persentase. Kekayaannya naik 200% menjadi USD6,3 miliar (Rp88 triliun) karena permintaan di China untuk produk-produk Man Wah meningkatkan pendapatan tahunan 19% menjadi USD857 juta untuk tahun yang berakhir pada September 2020.
5. Horst Julius Pudwill
Selanjutnya, Horst Julius Pudwill kekayaannya naik 81% menjadi USD6,7 miliar (Rp94 triliun). Saham di Techtronic Industries miliknya melonjak karena penjualan perkakas listrik dan produk perawatan lantai yang melonjak.