Pendiri Telegram, Pavel Durov belum lama ini menemui Putra Mahkota Dubai, Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum di Uni Emirat Arab secara langsung. Telegram yang berkantor pusat di Dubai rupanya membuat Sheikh Hamdan tertarik untuk mengobrol secara langsung.
"Ekosistem kewirausahaan Dubai yang dinamis telah memungkinkan sejumlah perusahaan rintisan teknologi untuk menulis kisah sukses global," ujar Sheikh Hamdan sebagaimana dilansir dari Khaleej Times di Jakarta, Selasa (9/2/21).
Dari infrastruktur dan kerangka peraturan terkemuka dunia hingga ketersediaan inkubator serta pendanaan cerdas, Dubai menyediakan semua elemen yang dibutuhkan untuk usaha baru dari semua ukuran agar berhasil.
Baca Juga: Telegram Jadi Aplikasi Populer di Dunia, Geser TikTok dan Kangkangi WhatsApp
"Kemampuan Dubai untuk menyediakan lingkungan yang berorientasi pada pertumbuhan yang produktif untuk perusahaan rintisan teknologi divalidasi oleh fakta bahwa beberapa perusahaan digital paling menarik dan sukses di dunia seperti Telegram telah memilih untuk menjalankan usaha mereka dari sini,"
Telegram telah bernilai lebih dari USD20 miliar, dan memiliki lebih dari 570 juta pengguna. Bahkan, sebanyak 100 juta pengguna diperoleh pada bulan Januari saja.
?????? ???? ????? ???? ???? "????????" ???? ???? ?? ??? ????? ??????? ???? ????? ????? ?????? 20 ????? ????? ????? ?? 570 ????? ??????.. ?????? ??? ??? ?????? ??? ???? ?????? ???? ??? ??? ???????? ???? ???? ??????? ??????? ???? ?????? ??? ????????. pic.twitter.com/HLkbA4GpKd
— Hamdan bin Mohammed (@HamdanMohammed) February 6, 2021
Pada tahun 2020, Telegram juga menjadi salah satu dari 10 aplikasi paling banyak diunduh dan populer di dunia. Pada 2022, aplikasi saingan WhatsApp diharapkan memiliki satu miliar pengguna aktif per bulan.
Pavel Durov sendiri mengapresiasi visi Dubai untuk komunitas teknologi yang dinamis hingga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan, inovasi, dan kewirausahaan di sektor teknologi yang jauh melampaui batas dari kemampuan Dubai.
Dubai juga turut membanggakan sejumlah kisah sukses di bidang sektor teknologi seperti Careem, Souq.com, Media.Net, Anghami dan Wrappup.
Diharapkan Dubai akan menciptakan 10 unicorn lagi dalam dekade berikutnya. Dan Telegram bisa menjadi salah satu kandidat terkuat untuk menjadi raksasa senilai USD1 miliar berikutnya yang tumbuh dari Dubai Internet City yang berkembang pesat sebagai pusat perusahaan teknologi terbesar di kawasan itu.
Meski Durov dan Telegram kerap berpindah-pindah negara, perusahaan yang memulai operasionalnya di Berlin, Jerman ini tampaknya sudah betah di Dubai.