Jum'at, 26 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Kisah Orang Terkaya: Stanley Kroenke, Miliarder Pemegang Saham Terbesar Klub Arsenal

Foto Berita Kisah Orang Terkaya: Stanley Kroenke, Miliarder Pemegang Saham Terbesar Klub Arsenal
WE Entrepreneur, Jakarta -

Taipan olahraga asal Amerika, Stanley Kroenke adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia juga merupakan pengusaha real estat. Pria yang biasa disapa sebagai Stan Kroenke ini juga memiliki Kroenke Sports & Entertainment, dan juga Colorado Avalanche dari National Hockey League (NHL), serta sederet klub olahraga lainnya.

Sebut saja Colorado Rapids dari Major League Soccer (MLS), Colorado Mammoth dari National Lacrosse League (NLL), St. Louis Rams dari National Football League (NFL), dan Denver Nuggets dari National Basketball Association (NBA).

Tak sampai disitu, pemilik nama lengkap Enos Stanley Kroenke ini juga pemegang saham terbesar klub sepak bola Liga Utama Inggris, Arsenal. Tak hanya di bidang real estate dan olahraga, pria kelahiran 29 Juli 1947 ini juga mendiversifikasi bisnisnya menjadi pusat perbelanjaan dan peternakan.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Suleiman Kerimov, Miliarder Muslim Terkaya Asal Rusia

Seperti pada tahun 2016, ia membeli sebuah peternakan seluas 520.000 hektar di Texas senilai USD725 juta, yang menjadikannya salah satu dari sepuluh pemilik tanah teratas di AS dengan total lebih dari 848.000 hektar tanah di AS. Dia juga memiliki sekitar 30 juta kaki persegi real estat. Tak aneh Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai USD8,3 miliar atau sekitar Rp116 triliun. (kurs Rp13.997/USD)

Stanley Kroenke lahir di Columbia, Boone County, Missouri, AS. Ayahnya terkenal sebagai pembuat kayu di Mora, kota kecil di Missouri. Stanley merupakan anak yang berbakti, ia biasa membantu ayahnya dengan menyapu lantai di tempat pembuatan kayu sang ayah.

Saat berusia sepuluh tahun, dia mulai mengelola akun perusahaan ayahnya. Dia juga suka mendengarkan radio bersama kakeknya. Menurut David Glass, mantan CEO Walmart, Kroenke tertarik mengetahui tentang bisnis sejak usia muda. Glass menggambarkan Kroenke sebagai spons yang menyerap semua yang bisa dia pelajari.

Saat sekolah pun, Kroenke sangat berprestasi. Sejak itu ia sudah tertarik pada bidang olahraga seperti baseball, bola basket, dan trek. Di tim bola basket, ia bermain sebagai penyerang dan mencetak 33 poin di salah satu pertandingan yang menjadi rekor sekolah dan tetap tak terkalahkan selama lebih dari satu dekade.

Lulus sekolah, ia pun melanjutkan kuliah di University of Missouri dan memperoleh gelar Bachelor of Arts, Bachelor of Science, dan Master of Business Administration. Untuk beberapa waktu, dia juga bersekolah di sekolah hukum.

Hingga pada tahun 1983, Kroenke pun mendirikan Kroenke Group, sebuah perusahaan pengembang real estat. Perusahaan tersebut telah membangun beberapa pasar dan apartemen di seluruh AS, termasuk sejumlah pusat perbelanjaan di dekat toko Walmart.

Pada tahun 1991, Kroenke mendirikan THF Realty yang berkembang di daerah pinggiran kota. Pada tahun 2016, nilai perusahaan bernilai sekitar USD2 miliar, dan menangani 100 proyek berskala besar, terutama pusat perbelanjaan.

Lalu, pada 1999, ia mendirikan Kroenke Sports & Entertainment (KSE) di Denver. Secara total, perusahaan ini memiliki lima waralaba olahraga, dan saham utama di waralaba keenam, tiga stadion, empat saluran televisi, empat stasiun radio, satu saluran TV internet, 19 majalah, tim video game waralaba, dan beberapa situs web.

Di tahun yang sama, Kroenke membeli sebagian besar saham di St Louis Rams dari NFL yang kemudian dipindahkan ke Los Angeles. Pada tahun 2000, ia sepenuhnya mengakuisisi Denver Nuggets dari NBA, dan Colorado Avalanche dari NHL. Pada tahun 2002, ia menjadi salah satu pemilik Colorado Crush di Arena Football League, dan pada tahun 2004, ia menjadi pemilik Colorado Mammoth dari NLL, dan Colorado Rapids dari MLS.

Pada tahun 2004, ia memulai jaringan olahraga regional, Altitude, yang pada dasarnya menjadi corong bagi timnya. Perusahaan tiketnya, TicketHorse, menyelidiki penjualan tiket untuk semua pertandingan timnya. Pada Januari 2014, namanya diubah menjadi Altitude Tickets, dan situs web baru www.AltitudeTickets.com diluncurkan.

Tak hanya pada bidang olahraga dan real estat, Kroenke juga tergiur memiliki kilang anggur. Pada tahun 2006, bekerja sama dengan Charles Banks, seorang manajer keuangan, ia mengakuisisi Screaming Eagle, sebuah kilang anggur di Lembah Napa. Sayangnya, pada 2009, Charles Banks mengumumkan bahwa dia tidak lagi memiliki saham di Screaming Eagle.

Pada tahun 2010, Kroenke membeli sisa saham St. Louis Rams, dan menjadi pemilik tunggal. Kemudian, pada 2015, kepemilikan Avalanche and Nuggets dialihkan ke istrinya.

Pada Januari 2015, KSE Outdoor Group dibentuk sebagai salah satu grup multimedia terbesar di dunia, bergerak di bidang jaringan luar ruangan multichannel, penerbitan, dan produk digital KSE.

KSE juga mengakuisisi InterMedia Outdoors, dan Sportsman Channel, sebuah grup majalah dan situs luar ruangan terkemuka, dan membawanya di bawah kendali KSE Outdoor Group. KSE juga memiliki Outdoor Channel, dan ikut memiliki World Fishing Network (WFN).

Selain itu, Kroenke membangun dan memiliki Pepsi Center di Denver yang merupakan arena serba guna dan rumah bagi Denver Nuggets, Colorado Avalanche, dan Colorado Mammoth. Saat tim olahraga tidak menggunakannya, gedung tersebut menjadi tempat konser. Kroenke juga memiliki sebuah penthouse di tengah area tersebut.

Sebagaimana diketahui, Kroenke memiliki peternakan Texas. Namun ternyata, tak hanya itu, ia juga memiliki peternakan Wagoner yang merupakan salah satu dari 20 peternakan terbesar di AS, peternakan di Arizona, Montana, Wyoming, dan British Columbia, tempat dia berburu dan mengatur penangkapan ikan. Dia juga memiliki tiga kebun anggur dan resor mewah untuk pedagang anggur di California.

Pada Januari 2018, Kroenke, yang memegang saham mayoritas di Arsenal, meningkatkan kepemilikannya menjadi 67,09 persen dengan tambahan investasi sebesar 616.000 poundsterling.

Tag: Stanley Kroenke, Kisah Orang Terkaya, Arsenal

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Getty Images/Meg Oliphant