Salah satu pendiri Google, Sergey Brin dikabarkan tengah membuka kantor di Singapura. Rupanya, ia sedang menyiapkan Family Office untuk membantu mengelola kekayaannya yang mencapai USD86,5 miliar atau setara dengan Rp1.215 triliun. (kurs Rp14.048)
Sebagai orang terkaya kesembilan di dunia, BrinĀ ikut serta dalam arus keluarga super kaya yang membuka Family Office di pusat keuangan Asia termasuk pengusaha Inggris James Dyson.
Dilansir dari BBC International di Jakarta, Kamis (4/2/21) Family Office adalah perusahaan investasi swasta yang didirikan untuk mengelola aset individu dan klan kaya.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Philip Ng, Miliarder Properti Singapura yang Sangat Taat kepada Tuhan
Family Office Brin bernama Bayshore Global Management yang mendirikan cabang di Singapura akhir tahun lalu, menurut dokumen yang diajukan ke regulator. Nama ini diambil dari North Bayshore, bagian dari Mountain View, California tempat Google berkantor pusat.
Brin dan sesama pendiri Google, Larry Page, mendirikan raksasa pencarian Google pada tahun 1998. Meski demikian, keduanya telah menjauh dari manajemen aktif perusahaan.
Untuk diketahui, Brin adalah miliarder terbaru yang memanfaatkan rezim pajak Singapura yang rendah dan insentif yang murah untuk Family Office. Regulator Singapura juga menawarkan sejumlah pengecualian bagi perusahaan investasi swasta ini.
Selain itu, Singapura juga merupakan salah satu tempat termudah di dunia untuk berbisnis, peringkat nomor dua di Asia menurut Bank Dunia.
Selain Brin, ada bos hedge fund Ray Dalio yang juga mengumumkan pada bulan November bahwa ia membuka Family Office di Singapura. Lalu ada James Dyson yang membuka Family Office Weybourne Group pada tahun 2019.
Banyak keluarga kaya memilih Singapura karena mereka ingin lebih terpapar peluang investasi di ekonomi Asia yang berkembang pesat ini. Sejauh ini, ada sekitar 200 Family Office tunggal di Singapura yang mengelola aset senilai sekitar USD20 miliar (Rp281 triliun), menurut angka pemerintah.
Singapura memiliki reputasi global sebagai lanskap politik dan ekonomi yang relatif stabil, dan sebagai pusat saingan Asia ke Hong Kong yang menghadapi ketegangan politik.