Senin, 06 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Perkenalkan Wang Ying, Miliarder Cantik Asal China Berkat Rokok Elektrik Vape

Foto Berita Perkenalkan Wang Ying, Miliarder Cantik Asal China Berkat Rokok Elektrik Vape
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri perusahaan vaping China RLX Technology, Wang Ying, mungkin akan membuat Yang Huiyan sebagai wanita terkaya di China untuk meninggalkan posisi itu. Pengusaha milenial ini bahkan lebih kaya dari bos JD.com, Richard Lui.

Setelah perusahaan tersebut memulai debutnya di pasar saham AS minggu lalu, media China melaporkan bahwa Wang Ying kini memiliki kekayaan bersih senilai USD24,8 miliar (Rp348 triliun) yang ditentukan oleh harga saham.

Dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Jumat (29/1/21) RLX membuka sahamnya pada USD22,34, hampir dua kali lipat dari penawaran awal IPO sebesar USD12 per saham.

Baca Juga: China Klaim Kemerdekaan Taiwan Harus Dibayar Lewat Perang

Pencapaian itu membuat banyak orang terkagum-kagum, terlebih perusahaan itu baru berdiri 3 tahun dan wanita cantik ini baru berusia 39 tahun.

Wang memiliki gelar sarjana di bidang keuangan dari Universitas Xi'an Jiaotong dan gelar MBA dari Universitas Columbia di New York. Sebelum berbisnis, ia sempat bekerja di perusahaan internasional seperti Bain & Company dari 2013 hingga 2014.

Setelah mendapatkan pengalaman tersebut, Wang mengambil kesempatan untuk masuk ke Uber China sebagai general manager dari 2014 hingga 2016, lalu pindah ke Didi Chuxing Technology selama dua tahun sebelum memutuskan untuk memulai sebuah timnya sendiri yang mendirikan Teknologi RLX pada tahun 2018.

Wang termotivasi untuk menciptakan produk rokok elektrik berkualitas tinggi yang menarik bagi generasi baru setelah ayahnya berjuang untuk berhenti merokok atas rokok tradisional. Dia awalnya tidak menyadari efek negatif rokok terhadap kesehatan, sampai suatu hari ayah seorang rekannya meninggal karena kanker paru-paru.

Karena permintaan rokok elektrik mulai meningkat pada tahun 2018 beserta dengan banyaknya saingan, Wang pun membangun laboratorium rokok elektronik yang menelan biaya lebih dari 20 juta yuan, berkonsentrasi pada pembuatan produk berkualitas.

Selama tahun pertama Wang menjalankan RLX, dia sebenarnya mengalami defisit 2,87 juta yuan sebelum keadaan berubah pada 2019 dan 2020, dengan laba bersih masing-masing 47,7 juta yuan dan 109 juta yuan.

RLX akhirnya menjadi pemenang di industri ini berkat pengetahuan Wang. Keberhasilannya juga terikat erat dengan perkembangan ekonomi China yang pesat dan peningkatan investasi asing.

Tag: Wang Ying, China (Tiongkok), Vape

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: SCMP/qq.com