CEO dan pendiri Airbnb Brian Chesky memprediksi bahwa travelling akan berubah secara permanen. Hal ini karena pandemi membuat orang-orang memilih tinggal di kota kecil dan menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin (18/1/21) wisata tradisional dan tamasya global favorit akan berkurang secara signifikan oleh traveller yang hanya akan mengunjungi komunitas lebih kecil dan jarang melakukan penerbangan untuk pertemuan bisnis.
Padahal, dalam konferensi Reuters Next, Chesky mengatakan bahwa banyak orang merindukan hal-hal yang biasa mereka lakukan.
Baca Juga: Banyak Hotel Terdampak Pandemi, Kekayaan Bos Airbnb Malah Tembus Rp156 Triliun!
"Mereka tidak ingin melihat Times Square. Apa yang mereka rindukan untuk lakukan adalah melihat teman-teman dan keluarga mereka yang sudah lama tidak mereka temui." ujar Chesky.
Sejak awal pandemi, startup yang menyewakan kamar dan rumah ini terdampak pandemi Covid-19. Bisnis mereka turun hingga 80 persen dalam waktu delapan minggu.
Namun, karena lockdown sudah sedikit melonggar, lebih banyak wisatawan memilih untuk memesan rumah daripada hotel, hal ini membantu Airbnb membukukan keuntungan mengejutkan untuk kuartal ketiga. Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini memperoleh keuntungan dari meningkatnya minat untuk menyewa rumah yang jauh dari kota besar.
Airbnb go public dalam penawaran umum perdana blockbuster pada bulan Desember, sahamnya berlipat ganda dalam debut pasar saham mereka. Saham Airbnb naik sebanyak 10% ke rekor tertinggi USD187,42 pada hari Kamis.