Jum'at, 19 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Bye WhatsApp! Forbes Catat Harta Bos Signal Capai Rp35 Triliun

Foto Berita Bye WhatsApp! Forbes Catat Harta Bos Signal Capai Rp35 Triliun
WE Entrepreneur, Jakarta -

Salah satu pendiri Signal, Brian Acton adalah sosok yang juga mendirikan WhatsApp. Saat WhatsApp dibeli Facebook pada tahun 2014, nilainya mencapai USD19 miliar. Kedua pendirinya pun untung besar sebagai pemegang saham, tetapi Acton mundur dari WhatsApp pada tahun 2017 dan diikuti Koum satu tahun kemudian.

Hal ini karena Acton merasa kecewa Facebook mengorbankan privasi user demi keuntungan. Acton sendiri mengakui bahwa ia membiarkan WhatsApp dibeli Facebook agar pegawainya lebih makmur.

"Aku punya 50 pegawai dan aku harus memikirkan mereka dan uang yang akan didapatkan dari penjualan itu. Aku harus berpikir tentang para investor dan saham minoritasku. Aku tak punya kuasa penuh untuk mengatakan tidak jika aku mau begitu," papar Acton.

Baca Juga: Mengungkap Pendiri Signal, Aplikasi Pengganti WhatsApp yang Direkomendasikan Elon Musk

Tetapi, Facebook menargetkan WhatsApp untung besar dengan monetisasi di mana suer membayar USD1 untuk layanan per tahun. Tetapi hal itu, ditentang oleh Acton. Menurutnya, uang yang dihasilkan WhatsApp tak cukup bagi Facebook.

"Itu bukan cara menghasilkan uang yang luar biasa. Jika kalian punya 1 miliar user, pendapatannya USD 1 miliar per tahun. Itu bukanlah yang diinginkan oleh Google dan Facebook. Mereka ingin bermiliar-miliar dolar," tandasnya.

"Motif untuk profit kapitalis atau menjawab Wall Street, itulah yang mendorong invasi data pribadi dan banyak muncul hal negatif yang tidak kita senangi," tambah Acton.

Belakangan, kebijakan baru WhatsApp juga menjadi sorotan. Hal ini karena WhatsApp dipaksa untuk membagikan data ke Facebook. Alhasil, aplikasi Signal yang dikembangkan Brian Acton beserta pendirinya, Moxie Marlinspike moncer usai direkomendasikan orang terkaya dunia, Elon Musk.

Sebagai Executive Chairman Signal Foundation, Brian Acton diestimasi memiliki harta mencapai USD2,5 miliar atau sekitar Rp35,2 triliun, menurut Forbes Real Time Net Worth.

Saat bergabung dengan Signal, Acton juga memberikan dana sebesar USD50 juga agar Signal bisa cepat melesat. Setelah Acton bergabung dengan signal, fitur-fiturnya pun semakin lengkap. Signal bahkan memiliki reputasi sebagai salah satu layanan messaging yang dianggap paling aman. Beragam fitur anyar misalnya dukungan buat iPad, video yang bisa terhapus sendiri setelah dilihat, sampai sticker custom yang dapat di-download.

Fitur-fitur tersebut dianggap perlu bagi Acton agar Signal menarik bagi banyak orang dan memiliki fungsi seperti WhatsApp dan Facebook Messenger tanpa mengabaikan keamanan data pengguna. Acton juga berambisi agar Signal bisa meraksasa dan memiliki miliaran pengguna. Pengalamannya membesarkan WhatsApp akan sangat berguna untuk membesarkan Signal juga.

"Aku ingin Signal bisa mencapai miliaran pengguna. Saya tahu apa yang dibutuhkan untuk melakukannya, saya sudah pernah mencapainya. Saya ingin itu terjadi dalam lima tahun ke depan atau kurang," tandas Acton.

Kini, menurut Acton, WhatsApp sudah kehilangan identitas aslinya karena telah ditinggal kedua pendirinya.

Tag: Brian Acton, Signal (aplikasi)

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Forbes