Jum'at, 29 Maret 2024 Portal Berita Entrepreneur

Perjalanan Crazy Rich Tanjung Priok Ahmad Sahroni: Dari Sopir hingga Punya 8 Ferrari

Foto Berita Perjalanan Crazy Rich Tanjung Priok Ahmad Sahroni: Dari Sopir hingga Punya 8 Ferrari
WE Entrepreneur, Jakarta -

Hari ini tampaknya tak ada yang tak mengenal Ahmad Sahroni. Ialah crazy rich Tanjung Priok yang sudah terkenal di Jakarta Utara. Saat ini, Sahroni atau yang biasa disapa Roni adalah anggota DPR RI Komisi III. Kesuksesan Sahroni sebagai pengusaha membuatnya memiliki rumah mewah serta banyak supercar seperti Ferrari.

Tak hanya sukses memiliki banyak harta, Sahroni juga kerap memberikan manfaat kepada tetangga sekitarnya. Seperti setiap malam Jum'at, Sahroni biasa memanggil anak yatim piatu dari setiap wilayah untuk membagikan rezeki kepada yang membutuhkan.

Hal itu diungkapnya dalam kanal YouTube Helmy Yahya dalam video yang bertajuk "Pelajaran dari Sopir Pribadi Hingga jadi Punya 8 Ferrari. Crazy Rich Priok." yang dikutip di Jakarta, Selasa (12/1/21).

Baca Juga: Tips Kaya dari Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, Jangan Cari Untung Tapi...

Selain itu, Sahroni juga memulai kurban dari 1 kambing, hingga sapi yang kurus dan saat ini, sejak tahun 2014, ia selalu berusaha agar berkurban lebih dari 30 sapi. Pada masa pandemi ini bahkan Sahroni membagikan APD di 8 provinsi.

Demi menyeimbangkan kehidupan politik dan bisnisnya, Sahroni tetap dalam kegiatan usahanya seperti di bidang properti, jam tangan, kendaraan roda empat, hingga minyak untuk kapal yang menjadi pendapatan terbesar dari Sahroni.

Kapal yang di-supply oleh Roni adalah Kapal Perang Amerika selama 3 tahun berturut-turut yang masuk ke Indonesia, terlebih pada era Barack Obama. Sahroni mengatakan, saat itu, saking kayanya Amerika, pembayaran minyak tersebut sudah dilakukan secara cash dua bulan sebelumnya.

Hal ini karena Roni pernah bekerja di salah satu perusahaan yang menaungi minyak untuk Kapal Perang Amerika. Sebelum itu, Roni juga pernah bekerja di Cruise Land, Mary Florida. Saat itu, Roni memiliki visa kerja sebagai pelaut yang kerjanya tidak sampai selesai lantaran Roni kabur ke Atlanta, untuk kemudian kembali ke Jakarta.

Tetapi, saat mengajukan visa ke Amerika yang seharusnya membutuhkan waktu 15 tahun pemutihan, Roni mendapatkan visa tersebut secara langsung karena bekerja dengan Amerika.

Sejak dulu, Sahroni sudah berdoa dan bermimpi agar bisa menjadi orang kaya untuk berbagi. Sewaktu kecil, Sahroni diasuh sangat keras oleh pamannya karena sudah ditinggal oleh ayahnya. Bahkan, Sahroni sendiri tak tahu apakah ayahnya masih hidup atau tidak.

Adapun, sosok yang paling berjasa dalam hidup Sahroni adalah neneknya yang sudah meninggal. Karena sang ibu sibuk bekerja, Sahroni diasuh oleh neneknya dan petuah-petuah luar biasanya yang didapatkan Sahroni berasal dari neneknya. Seperti memiliki akhlak yang baik dan tetap menyayangi ibunya saat nanti sudah sukses. Sahroni sendiri mengaku sedih karena neneknya tak bisa melihat dia di posisi saat ini.

Sahroni bercerita, saat ia masih menjadi sopir, ia kerap membayangkan dirinya mengendarai mobil bagus. Hari ini, ia pun sudah memiliki 8 mobil Ferrari. Hanya berawal dari mimpi, Sahroni bisa mewujudkan itu semua.

"Doa yang fokus untuk mendapatkan sesuatu adalah doa sesering mungkin dengan apa yang diminta, itu aja yang diminta." ujar Roni.

Bagi seorang Sahroni, mimpi adalah doa untuk menjadikan kita berusaha dan tidak patah semangat, serta pantang menyerah. Sahroni sendiri bercerita bahwa untuk menjadi orang sukses harus memiliki pemikiran visioner. Di Indonesia, hanya ada 0,75% orang yang berani memiliki pemikiran visioner. Sahroni berharap, dirinya menjadi salah satu dari angka tersebut.

Sahroni mengungkap, saat belum memiliki apa-apa, ia pernah bergabung ke dalam klub mobil Ferrari yang bahkan ia tak memiliki mobil Ferrari. Berkat itulah, ia berani bermimpi untuk menjadi orang kaya.

Karena ia paham, jika ingin menjadi konglomerat, bertemanlah dengan konglomerat. Teman bergaul menjadi faktor penting dalam kesuksesan seseorang. Karena itu, pintarlah dalam bergaul serta membawa diri. Beranilah untuk menjadi katrol bagi diri sendiri, agar level lingkungan juga turut naik. Seperti Sahroni yang bergabung main golf dan bergabung di klub Ferrari meski dulu tak memiliki apa-apa. Tetapi hari ini, segalanya bisa ia gapai.

Saat bergabung di klub Ferrari dan tidak memiliki apa-apa, Sahroni bertemu dengan Herman Hery tahun 2006 yang saat ini menjadi Ketua Komisi III DPR dan hari ini, Sahroni menjadi anggota Komisi III DPR serta berada di level yang sama dengan Herman Hery.

Meski memiliki Ferrari, Sahroni memiliki supercar itu tak hanya sekedar hobi, tetapi juga ada value yang masih berharga dan bisa menjadi investasi dalam 5-10 tahun mendatang. Padahal, sewaktu kecil Sahroni hidup sangat susah. Ia pernah menjadi ojek payung, tukang semir sepatu sampai sopir.

Pesan dari Sahroni, jika memang hidup sedang berada di bawah, jangan dipaksakan untuk membeli hal yang tak mampu sampai berutang. Pasalnya, jika berutang hingga bunga menumpuk, maka hanya akan menyusahkan diri sendiri. Berbahagialah dengan pencapaian dan kehidupan orang lain, tetapi jangan memaksakan hal yang tak bisa kita gapai.

"Tidak ada dalam buku sejarah pola untuk mempelajari kehidupan. Kehidupanlah yang mempelajari seseorang untuk menjadikannya yang terbaik. Bisa menjadi hebat atau menjadi buruk sekalipun." tutup Sahroni.

Tag: Ahmad Sahroni

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/ahmadsahroni88