Minggu, 22 Desember 2024 Portal Berita Entrepreneur

Lama Tak Terdengar, Tiba-tiba Jack Ma Mau Kasih Perusahaannya ke China?

Foto Berita Lama Tak Terdengar, Tiba-tiba Jack Ma Mau Kasih Perusahaannya ke China?
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder China, Jack Ma dikabarkan bakal memberikan sebagian kepemilikannya di Ant Group pada pemerintah China. Sebagaimana diketahui, IPO Ant Financial Group telah dibatalkan. Ma pun mencari solusi agar pemerintahan Xi Jinping bisa melunak.

Dilansir dari Market Watch di Jakarta, Selasa (22/12/2020) belum lama ini, Presiden Xi Jinping dilaporkan memerintahkan langsung pembatalan IPO Ant Group di bursa saham Hong Kong dan Shanghai. Hal ini terkait kritikan Jack Ma yang lantang pada sistem finansial dan perbankan China.

Saat itu, Ma menilai sistem regulasi keuangan China dianggap ketinggalan zaman hingga membuat regulator China marah.

Baca Juga: Fintech Jack Ma Dijegal, China Banyak Belajar dari Raksasa Amerika

Kini, kabar terbaru dari laporan Wall Street Journal mengungkap bahwa Ma menawarkan kepemilikan sebagian dari perusahaan Ant Group untuk pemerintah China.

"Anda bisa mengambil platform yang dimiliki Ant, sepanjang negara membutuhkannya," kata Jack menurut sumber.

Sumber yang dekat dengan regulator China menyebutkan, hingga kini belum ada keputusan tentang tawaran Jack Ma tersebut. Jack Ma ingin IPO Ant nantinya dapat dilancarkan oleh regulator.

Adapun skenario lainnya adalah guna memperketat regulasi China dengan cara bank atau investor milik negara membeli saham Ant. Perusahaan Ma ini dinilai terkesan bebas menjalankan bisnis fintech sehingga China tak ingin Ant, dengan produk pembayaran Alipay, meraksasa di negeri Tirai Bambu tersebut.

China belajar dari AS bagaimana memperlonggar regulasi dan membiarkan kompetisi tanpa banyak aturan bisa membuat perusahaan teknologi terlalu meraksasa. Karena itulah, Ant Group milik Jack Ma dijegal China guna mengatur regulasi baru.

Tag: Jack Ma, Ant Group, China (Tiongkok), Xi Jinping

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Fortune