Di saat banyak hotel dan penginapan terdampak pandemi, tetapi Airbnb justru melantai bursa. Sehingga, kekayaan sang CEO Brian Chesky yang juga salah satu pendirinya semakin kaya di tengah pandemi yang menerjang banyak bisnis perjalanan.
Dilansir dari New York Post di Jakarta, Selasa (15/12/2020) Chesky semakin kaya USD6,5 miliar atau setara dengan Rp92,2 triliun karena harga saham raksasa penyewaan itu naik lebih dari dua kali lipat dalam debut pasar blockbusternya.
Baca Juga: IPO di Depan Mata, 3 Pendiri Airbnb bak Ketiban Durian Runtuh: Kekayaannya Melonjak hingga Rp48 T!
Kini, berdasarkan Bloomberg’s Billionaires Index harta kekayaan Chesky mencapai USD11 miliar (Rp156 triliun) dan menempatkannya di antara jajaran 200 orang terkaya di dunia.
Pria 39 tahun ini tampak speechless ketika seorang pewawancara TV mengatakan bahwa harga saham Airbnb akan dibuka lebih dari dua kali lipat harga listing sebesar USD68.
"Itu pertama kalinya saya mendengar nomor itu," katanya kepada Bloomberg Television.
Chesky bahkan tergagap saking tak tahu harus berkata apalagi.
“Um, itu, itu… aku… kamu tahu, ketika kita… di bulan April, kita mengumpulkan uang, itu untuk pembiayaan hutang… harga itu akan memberi kita harga sekitar USD30. Jadi saya ... saya tidak tahu harus berkata apa lagi. Saya sangat tersanjung olehnya.”
Chesky mencatat bahwa saham Airbnb masing-masing akan dihargai sekitar USD30 ketika mendapatkan pembiayaan utang pada bulan April ketika krisis virus corona melanda bisnisnya. Setelah badai yang terasa seperti jurang, kini Airbnb merasakan puncaknya.
"Setelah melihat apa yang terasa seperti jurang dalam perjalanan, dan kemudian berkumpul bersama dengan ribuan orang dan membangun kembali perusahaan dari bawah ke atas, sesuatu yang menurut saya lebih kuat dari sebelumnya sebelum pandemi,… Saya merasa sangat beruntung," katanya.
Chesky membantu mengembangkan Airbnb yang hanya dimulai dengan kasur udara di apartemennya, San Francisco. Kini, Airbnb menjadi jaringan dengan 4 juta tuan rumah di sekitar 100.000 kota di seluruh dunia. Sebagian besar kekayaannya berasal dari 67 juta sahamnya di perusahaan dan 9,2 juta opsi lain yang dimilikinya.
